Jalan-jalan di Pinggir Pantai Pabean Gianyar, Budi Tewas Usai Tersapu Ombak

Budi Utomo (54), Selasa (4/8/2020) sekitar pukul 17.30 Wita telah tergulung ombak di Pantai Pabean, Gianyar, Bali

Tribun Bali/dwi suputra
Ilustrasi terseret arus 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR–Nasib pilu dialami Ni Nyoman Rai Wati (47) saat berjalan-jalan di pinggir Pantai Pabean, Gianyar, Bali, bersama anak dan suaminya, Budi Utomo (54), Selasa (4/8/2020) sekitar pukul 17.30 Wita.

Sebab, saat itu, suaminya tanpa disadarinya telah tergulung ombak.

Saat berhasil dievakuasi oleh para nelayan setempat, warga asal Jawa Timur, yang tinggal di Banjar Pabean, Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar, Bali itu telah tewas atau meninggal.

Informasi dihimpun Tribun Bali, Rabu (5/8/2020) diketahui, sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi, Rai Wati bersama anak dan suaminya datang ke Pantai Pabean dengan tujuan jalan-jalan.

Akan Dipanggil Paksa Jika Tidak Datang Besok, Ini Kata Kuasa Hukum Jerink

Polda Bali Akan Jemput Paksa Jerink Jika Mangkir Pada Panggilan Kedua

Dirut RSUD Sanjiwani Positif Covid-19, Winus Optimistis Upeksa Cepat Sehat

Saat berada di pantai, korban bersama anaknya berjalan di pinggir pantai.

Namun berselang beberapa menit, Rai Wati mendapati suaminya sudak tidak terlihat.

Saat ia mencari-cari suaminya, tiba-tiba seorang nelayan yang sedang memancing melihat korban tenggelam.

Nelayan tersebut lantas memanggil warga dan menghubungi kelian banjar setempat.

Setelah beberapa menit, warga dan prajuru banjar mendapati tubuh korban telah terdampar di pantai.

Saat itu, seorang warga, I Nyoman Wirajaya sempat memberikan pertolongan awal dengan memberikan napas buatan.

Saat itu, warga masih merasakan denyut nadi korban, sehingga beberapa warga akhirnya mengantar korban ke rumah sakit terdekat.

Saat itu, polisi yang dipimpin langsung Kapolsek Sukawati, AKP Suryadi langsung mendatangi lokasi, begitu juga dengan anggota Sat Polair, Aptu I Made Sulatra dan Aiptu Ketut Ginastra.

Namun saat petugas tiba di lokasi, korban sudah berada di rumah sakit.

Dan saat menjalani perawatan di rumah sakit, nyawa korban tidak bisa ditolong.

Plt Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ngakan Darma Jati membenarkan hal tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved