Akibat Pandemi Covid-19, Penjualan Avtur di DPPU Ngurah Rai Turun 70 Persen Lebih
Konsumsi Avtur di PT. Pertamina (Persero) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai menurun drastis saat ini dibanding sebelum terjadinya pandem
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pandemi Covid-19 berdampak terhadap berbagai sektor di Indonesia tak terkecuali sektor industri penerbangan khususnya konsumsi Bahan Bakar Minyak pesawat udara yang menggunakan jenis BBM Aviation Turbine (Avtur).
Konsumsi Avtur di PT. Pertamina (Persero) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai menurun drastis saat ini dibanding sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
"Bicara konsumsi Avtur, kami mengikuti tren penerbangan sekarang yang menurun tentu konsumsi Avtur di DPPU Ngurah Rai terkoreksi angka penjualannya. Kalau bicara stok ketersediaan Avtur di sini sangat aman masih bisa meng-cover banyak jauh-jauh hari ke depan," ungkap Operation Head PT Pertamina DPPU Ngurah Rai, Abraham AZ. Sapulete, Senin (10/8/2020).
Penurunan penjualan Avtur di DPPU Ngurah Rai menurutnya lebih dari 70 persen dibanding dari sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
"Lebih dari 70 persen turunnya, karena di sini kan sebagian besar penerbangan internasional. Sementara sekarang yang ada hanya penerbangan domestik. Itu yang jadinya sedikit mengkoreksi semua angka yang di bandara," tambah Abraham.
• Korban Alami Kerugian Rp 54 Juta, Pelaku Curat Berhasil Diringkus Polresta Denpasar
• 8 Data dan Fakta Popo, Dukun Cabul Asal Gerokgak, Mengaku Bisa Hilangkan Guna-guna, Tipu 1 Keluarga
• Gagal Cetak Hat-trick di MotoGP Ceko, Fabio Quartararo Ungkap Penyebab Dirinya Melempem
Sementara konsumsi Avtur di DPPU Ngurah Rai sebelum pandemi rata-rata per hari 2.600 kilo liter biasanya dan saat ini terkoreksi lumayan dalam angka rata-rata itu sekarang (menurun).
"Frekuensi penerbangan di bandara kan berkurang sekarang kalau dulu (sebelum pandemi) biasanya jam-jam 9 malam ke atas banyak penerbangan internasional. Sekarang sama sekali tidak ada atau jika ada juga paling sekali atau dua kali (penerbangan internasional) sehari. Sekarang dari rata-rata 2.600 kilo liter per hari turun mencapai 70 persen lebih," paparnya.(*)