Masyarakat Mengeluh Sistem Pembelajaran Daring, DPRD Klungkung Dorong Sistem Pembelajaran Tatap Muka

Tjokorda Gede Agung mengungkapkan, situasi seperti sekarang membuat anak-anak tidak paham ketika mendapatkan materi yang diajarkan oleh guru secara on

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Rapat koordinasi Komisi III DPRD Kabupaten Klungkung dengan Sekda serta Dinas Pendidikan, Senin (10/8/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Komisi III DPRD Kabupaten Klungkung menggelar rapat koordinasi dengan Sekda serta Dinas Pendidikan, Senin (10/8/2020).

Hal ini untuk menyampaikan keluhan masyarakat, terkait diberlakukannya sistem pembelajaran secara online.

Pandemi Covid-19 mengakibatkan sistem pembelajaran siswa yang seharusnya dilakukan secara tatap muka, dialihkan dengan sistem belajar dalam jaringan (daring) secara online, serta luar jaringan (luring).

Metode pembelajaran ini diterapkan dengan maksud menekan penyebaran virus tersebut di lingkungan sekolah.

Pembelajaran dengan sistem daring maupun luring ini merupakan tindak lanjut dari keputusan bersama 3 menteri yakni Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan serta Menteri Dalam Negeri.

Kebijakan ini diambil dalam rangka pemenuhan hak-hak pendidikan warga dari dampak Covid-19.

Pernah Mengalami Mimpi Makan Daging? Makan Daging Ular Ternyata Pertanda Baik

Hari Terakhir Promo Super Hemat Indomaret Periode 5-11 Agustus, Harga Minyak Goreng Rp 23.300

Kasus Pembuangan Orok di Pantai Matahari Terbit, Ini Kata Kalak BPBD Denpasar 

Namun dalam penerapannya, sistem pembelajaran dengan sistem daring ini dikeluhkan oleh para orang tua siswa.

Di mana sebagian orang tua menilai pembelajaran via daring ini tidak efektif.

Terlepas dari hal tersebut, orang tua siswa merasa lebih repot karena harus mendampingi anak-anaknya belajar secara daring.

" Rapat koordinasi dengan Sekda serta Dinas Pendidikan ini, guna mengetahui lebih lanjut mengenai pembelajaran dalam sistem jaringan yang diterapkan di Kabupaten Klungkung," ujar Wakil Ketua DPRD Tjokorda Gede Agung

Tjokorda Gede Agung mengungkapkan, situasi seperti sekarang membuat anak-anak tidak paham ketika mendapatkan materi yang diajarkan oleh guru secara online.

Bahkan sebagian dari siswa lebih mengedepankan nilai yang dicapai, daripada pemahaman materi.

" Di sisi lain orang tua juga mempunyai keterbatasan waktu dalam mendampingi anaknya belajar secara online karena harus bekerja," jelasnya.

Kementerian Agama RI Lantik Dirjen Bimas Hindu dan 4 Pejabat Eselon 1 Lainnya

Amanda Manopo Mengaku Lebih Dulu Nembak Billy Syahputra Buat Apa Sih Gengsi

Satgas Pamtas RI-RDTL Kodam IX/Udayana Gagalkan Penyelundupan Sejumlah Pucuk Senjata Api Ilegal

DPRD Klungkung pun mendorong agar Klungkung segera kembali dapat menerapkan sistem pembelajaran tatap muka.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Dewa Gede Darmawan menjelaskan, dengan sistem daring maupun luring, anak-anak dilatih untuk membuat berbagai macam proyek maupun tugas sekolah di rumah.

Setiap akhir pekan tugas itu dikumpulkan kepada gurunya.

Jika dilihat kelemahannya, orang tua memang menjadi lebih sibuk mengawasi anaknya belajar.

Sehingga tidak sedikit orang tua yang meluapkan keresahannya di media sosialterkait sistem pembelajaran secara daring ini.

" Hari Jumat saya dipanggil oleh Bupati, yang juga sempat menugaskan saya untuk mempersiapkan sistem belajar dengan tatap muka kembali," jelas Dewa Gde Dharmawan.

Dirinya pun saat ini tengah melakukan segara persiapan agar kembali dapat menerapkan sistem pembelajaran secara tatap muka.

" Dalam seminggu ini saya tengah mengumpulkan laporan kesiapan sekolah untuk kembali menerapkan sistem pembelajaran secara tatap muka. Lalu hal ini akan saya diskusikan dengan Gugus Tugas yang nanti juga disesuaikan dengan status Klungkung terkait pandemi ini," jelas Dewa Dharmawan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved