Berarsitektur Candi Jawa-Bali, Kori Agung Pura Dalem Kehen Kesiman Petilan Ada Sejak Zaman Majapahit
Kori agung Pura Dalem Kehen, Desa Kesiman Petilan, Denpasar setinggi kurang lebih 9 meter direstorasi oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -- Kori Agung Pura Dalem Kehen, Desa Kesiman Petilan, Denpasar setinggi kurang lebih 9 meter direstorasi oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Proses restorasi ini telah dimulai sejak 31 Juli 2020 dan ditargetkan selesai dalam waktu 60 hari kerja.
Enam orang pekerja terlihat mengumpulkan bata yang ada pada Kori Agung Pura Dalem Kehen, Desa Kesiman Petilan, Selasa (11/8/2020) siang.
Dengan hati-hati mereka mengambil satu persatu bata yang menjadi struktur dari bangunan candi bentar.
Dua orang pekerja mengangkut bata tersebut lalu disusun di areal pura berbentuk kubus.
Bata-bata tersebut kemudian diberi angka sesuai dengan letak susunan bata pada candi bentar.
Salah satu jero mangku di pura ini, Made Nartana (48) menuturkan, pura ini sudah ada sejak lama dan tak diketahui kapan persisnya didirikan.
Akan tetapi menurut Nartana, pura ini memiliki kaitan erat dengan Pura Kehen di Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga, Kabupaten Bangli.
"Dari panglingsir saya sudah ada pura ini dan tidak jelas tahunnya kapan ini dibangun.
Pura ini ada kaitannya dengan Pura Kehen Bangli," kata Nartana saat ditemui kemarin siang.
Sebenarnya ada buku terkait sejarah pura ini, namun tak lengkap.
Termasuk sejarah yang ada di Pura Kehen Bangli pun kurang lengkap dikarenakan prasastinya kebanyakan dibawa ke Belanda.
Menurutnya, pura ini baru pertamakali direstorasi.
Sebelum restorasi sudah dilakukan peninjauan dan penelitian selama setahun.
"Lama ini prosesnya. Dari Dinas Kebudayaan, dari Balai Pelestarian Cagar Budaya juga datang ke sini melakukan penelitian.