Progres Pembangunan Bendungan Tamblang Buleleng Capai 21,03 Persen
Pembangunan Bendungan Tamblang, Buleleng, Bali, resmi dilakukan pada Rabu (12/8/2020)
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Pembangunan Bendungan Tamblang, Buleleng, Bali, resmi dilakukan pada Rabu (12/8/2020).
Hal ini ditandai dengan pelaksanaan seremonial peletakan batu pertama (ground breaking) yang dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida Maryadi Utama, serta Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Meski peletakan batu pertama baru dilaksanakan, proses pengerjaan Bendungan Tamblang sejatinya sudah lebih dulu dilakukan.
Bahkan kini progresnya sudah mencapai 21,03 persen.
Hal tersebut tidak menjadi persoalan, mengingat ground breaking sifatnya hanya seremonial.
Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama mengatakan, proyek pembangunan Bendungan Tamblang ini dilaksanakan oleh PT Pembangunan Perumahan.
Dimana, anggaran yang digunakan berasal dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 840 miliar.
Bendungan ini terletak di empat desa, yakni Desa Bila (Kecamatan Kubutambahan), Desa Bontihing (Kecamatan Kubutambahan), Desa Bebetin (Kecamatan Sawan), dan Desa Sawan (Kecamatan Sawan), dengan total luas lahan mencapai 73.6 hektare.
Selain itu, tinggi Bendungan Tamblang mencapai 68 meter, dengan kapasitas tampung mencapai 7,6 juta meter kubik.
Bendungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air baku sebesar 510 liter per detik di daerah layanan Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan.
Serta memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 0,5 megawatt, dan pengairan irigasi untuk 588 hektare sawah.
"Saya sangat berterimakasih dengan warga, telah mengizinkan tanahnya untuk dilaksanakan konstruksi, sebelum pembayaran ganti rugi dan seremonial ground breaking dilakukan. Artinya masyarakat sangat mendukung pekerjaan ini," terangnya.
Maryadi pun menyebut, progres pembangunan Bendungan Tamblang secara keseluruhan saat ini sudah mencapai 21,03 persen.
Dengan rincian pembuatan terowongan pengelak sepanjang 31 meter progresnya sudah mencapai 38,016 persen, main dam 5,796 persen, spilway 32,704 persen, bangunan fasilitas umum 9,183 persen, jalan inspeksi 61,716 persen, dan jalan akses 36,146 persen.
"Khusus untuk terowongan pengelak fungsinya untuk mengelakkan air. Setelah terowongan jadi, air baru kami alirkan. Kemudian di bendungan ini juga akan ada jembatan sepanjang 25 meter, lokasinya di hilir. Jembatan itu untuk operasional saja," terangnya.