Makan Bergizi Gratis
RAI Mantra Sidak SPPG Pemaron Buleleng, Jangan Ada Menu Minim Lauk Lagi, BGN Terjunkan 5.000 Chef
Pria yang akrab disapa Rai Mantra itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pemaron.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Menu minim lauk yang disajikan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Buleleng sempat viral di media sosial. Kondisi ini pun mendapat tanggapan dari anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
Pria yang akrab disapa Rai Mantra itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pemaron, Kabupaten Buleleng, Senin (13/10). SPPG Pemaron ini merupakan penyedia menu yang sempat viral.
Ia juga mengecek langsung kondisi dapur, tempat penyajian, hingga tempat cuci ompreng. Kepada awak media, Rai Mantra mengaku mendapat penugasan untuk melakukan pengawasan langsung, serta menyerap aspirasi mengenai pelaksanaan MBG, khususnya di Bali. Sebab isu mengenai pelaksanaan MBG ini sedang ramai dibicarakan.
Baca juga: BIDIK Pendapatan dari Pelabuhan Padangbai, DPRD Karangasem Minta Eksekutif Cari Sumber Baru PAD
Baca juga: KONDISI Mangku Ruslan Membaik, Polisi Belum Ungkap Motif Perkelahian Maut di Desa Songan Kintamani

Satu di antaranya di wilayah Desa Pemaron yang sempat menjadi pembicaraan karena lauk yang minim. Rai Mantra menegaskan hal ini harus betul-betul diperbaiki. Mantan Wali Kota Denpasar ini menegaskan agar tidak ada lagi istilah menu minimalis. Sebab menu MBG sudah ada ketentuan atau standar gizi.
“Tadi Pak Rusdianto (Plt. Koordinator BGN Buleleng) sudah menjelaskan (soal menu viral). Saya bilang nggak usah ada kata-kata menu minimalis. Nggak boleh itu. Jadi standarisasi normalnya sudah jelas,” tegasnya.
Menu minim lauk dalam pelaksanaan MBG di SPPG Pemaron sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Apalagi menu minimalis ini sempat disorot anggota DPD RI, Arya Wedakarna.
Foto menu minimalis ini viral pada 1 September lalu. Menu tersebut terdiri dari nasi, ayam berbentuk bola, tahu, sayur dan buah. Bahkan beredar kabar bahwa SPPG Pemaron sempat dinonaktifkan sementara pasca menu ini viral.
Plt Koordinator BGN Buleleng, Rusdianto menjelaskan, pagu setiap kelompok penerima manfaat itu berbeda. Demikian pula dengan takaran dari jumlah gramasi, jumlah protein dan serat juga berbeda.
“Walau demikian setiap hari itu menunya secara porsi, secara gizi itu sama semua. Tidak ada menu yang hari ini (kemarin) agak berkurang sedikit dari standar gizi. Untuk di Buleleng semua standar sudah kita selalu berikan informasi, pengecekan bahwa standar itu setiap hari tidak ada yang kurang atau lebih, semua sama,” tegasnya.
Ia tidak memungkiri, memang sempat beredar foto menu yang terlihat tidak sesuai standar. Khususnya pada protein berupa ayam yang diolah menjadi bola-bola.
“Kalau secara utuh itu bisa menjadi ayam yang potongannya besar. Namun karena diolah menjadi bentuk bola-bola, sehingga saat ditaruh ke ompreng terlihat tidak penuh, tidak terlihat seperti menu-menu yang lain,” jelasnya.
Menindaklanjuti viralnya menu tersebut pihaknya langsung melakukan evaluasi. Memang pihaknya mengirimkan pemberitahuan penutupan sementara, namun hanya sehari.
“Jadi tidak ada pemberhentian SPPG ataupun penutupan. Surat yang kami kirim adalah pemberitahuan bahwasannya kami memerlukan satu hari saja untuk tidak operasional untuk mengevaluasi. Dan hingga kini sudah tidak ada kondisi tersebut,” tandasnya.
Masih menurut Rai Mantra, ia juga sudah melakukan pengecekan di sejumlah SPPG lainnya di wilayah Kabupaten Buleleng. Seperti di SPPG Peuktukan dan SPPG Les, Kecamatan Tejakula; SPPG Sangsit, Kecamatan Sawan bahkan hingga SPPG Banjar, Kecamatan Banjar.
Menurutnya ada plus minus dalam pemantauan langsung. Misalnya di wilayah Peuktukan, Les dan Sangsit, program MBG mendapat antusias dari penerima manfaat. Sedangkan di wilayah Banjar, ada keluhan karena menu yang monoton.
Program MBG di 21 Sekolah Dihentikan Sementara, Idealnya Klungkung Bali Punya 12 Dapur MBG |
![]() |
---|
HENTI Sementara MBG di 21 Sekolah, Imbas Direnovasinya SPPG di Desa Selat, Jembrana Target 22 Dapur |
![]() |
---|
Program MBG Terkesan Buru-buru, Tata Kelola Harus Segera Dibenahi |
![]() |
---|
Cek SPPG MBG di Denpasar Bali, Rai Mantra Soroti Masalah Sanitasi dan Gaji Karyawan di Bawah UMR |
![]() |
---|
Penemuan Belatung di Sayur, Siswa Ungkap Menu MBG, SPPG Polda Bali Klaim Belum Dapat Keluhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.