Populer di Tribun Bali
POPULER: Ayah Kisahkan Jerinx saat SMA Sempat Membuatnya Kaget
Ayah Kisahkan Masa Kecil Jerinx I Wayan Arjono, ayah kandung I Gede Ari Astina alias Jerinx mengisahkan masa kecil putranya.
TRIBUN-BALI.COM – Berita popular Tribun Bali hari ini, Sabtu (15/8/2020).
Berikut berita popular Tribun Bali hari ini yang mungkin kamu lewatkan:
1. Ayah Kisahkan Masa Kecil Jerinx
I Wayan Arjono, ayah kandung I Gede Ari Astina alias Jerinx mengisahkan masa kecil putranya.
Jerinx disebut sebagai anak berprestasi di masa Sekolah Dasar.
Tatkala duduk di bangku SMP, Jerinx tidak lagi berprestasi secara akademik seperti waktu dia duduk di bangku SD.
Namun, satu hal yang masih dia ingat waktu itu adalah anaknya mulai dipanggil Jerinx.
• Nora Alexandra, Istri Jerinx yang Beda Usia 18 Tahun, Terus Mendukung Suami yang Kini Dipenjara
Arjono menceritakan, nama Jerinx ini muncul berawal dari salah satu temannya yang sering menginap di rumahnya.
Karena waktu itu rambut anaknya memang “berdiri”, maka teman-temannya memanggil Jerinx.
Arjono juga mengaku anaknya dulu sering diajak jualan kaset baik kaset untuk tape, atau CD.
Hampir setiap hari ia mendengarkan berbagai jenis musik.
Itu sebabnya, hobi Jerinx bermain musik ia duga karena bertahun-tahun diajak jualan kaset.
Jika dibandingkan dengan remaja, dan anak-anak muda kebanyakan, menurut Arjono, sosok Jerinx memang agak berbeda dari yang lainnya.
Satu yang sempat ia ingat waktu Jerinx masih duduk di bangku SMA, Arjono rutin memberi Jerinx bekal sekolah Rp 3 ribu per hari.
Jerinx tak mau dikasih lebih.
“Di sana saya lihatnya, kenapa ini orang kok tidak mau dikasih lebih. Pernah suatu saat, saya kasih Rp 5 ribu, karena saya tidak ada uang receh, dia tidak mau, gimana pun caranya dia gak mau. Harus Rp 3 ribu. Saya tanya kenapa, katanya biar tidak ribet. Nah di sana saya melihat pemikiran anak saya mulai beda,” ucap Arjono.
Selain itu, yang membuat Arjono kaget dengan sifat dan sikap anaknya yang masih SMA adalah ketika Jerinx berangkat ke Jakarta untuk ikut demonstrasi menurunkan Soeharto pada tahun 1998.
Waktu itu, Arjono benar-benar bingung mengapa anak seusia SMA sudah punya pemikiran seperti itu.
Arjono pun tak bisa melarang anaknya ikut demo ke Jakarta.
“Saya selaku orangtua kaget. Artinya ya bedalah saya anggap orang kecil punya pemikiran seperti itu,” tutur Arjono.
Tamat SMA, Arjono sempat menyuruh Jerinx kuliah. Jerinx pun menuruti keinginan orangtuanya.
Namun ternyata Jerinx tidak minat kuliah.
Jerinx cuma kuliah tak sampai dua tahun, dan ia memilih fokus dengan band yang dibentuknya yakni Superman Is Dead.
“Anak saya bilang, kalau nyari titel-titel itu saya tidak senang pak, kursus bahasa Inggris untuk gagah-gagahan, itu saya tidak senang. Akhirnya saya suruh dia kuliah di seni juga dia tidak mau, ya sudah kami tidak bisa memaksa,” kata Arjono.
Sampai tiba saatnya, Arjono kaget melihat keseharian anaknya yang sering pulang malam, keluyuran, manggung sana- sini.
Bahkan Arjono sempat membuntuti Jerinx saat manggung di GOR Lila Bhuana Ngurah Rai Denpasar.
“Dan saya kaget, yang nonton banyak sekali. Saya berpikir, ini anak saya kok bisa ditonton banyak gini,” tutur Arjono dengan nada heran.
Arjono juga bercerita bahwa di keluarganya memang ada keturunan pejuang. Kakek Jerinx adalah seorang veteran.
Bahkan, ketika Jerinx memutuskan menjadi salah satu pentolan dalam gerakan BTR Teluk Benoa, yang paling getol mendukung adalah kakeknya yang sudah wafat lima tahun silam.
“Waktu itu, kakeknya mendukung, dan memberi Jerinx motivasi. Apa yang ia katakan ke Jerinx? Lanjutkan perjuangan.”
Jerinx saat ini menjadi tersangka dan ditahan di Rutan Polda Bali karena kasus dugaan ujaran kebencian.
Menurut Arjono, sejak Jerinx getol menyuarakan Bali Tolak Reklamasi (BTR) Teluk Benoa tahun 2013 silam, sebetulnya keluarga besar sempat rapat untuk menyarankan Jerinx berhenti ikut berjuang di BTR.
Namun Jerinx secara tegas menolak.
Akhirnya keluarga memaklumi dan mendukung perjuangan Jerinx.
“Waktu itu kami sudah sempat sarankan, kalau bisa keluarga berharap janganlah lagi terlibat, karena risikonya besar.
Tapi dia tidak mau. Nah kami akhirnya menyarankan, kalau memang begitu, apapun nanti konsekuensinya harus tanggungjawab,” kata Arjono saat diwawancara Tribun Bali, Jumat (14/8/2020).
Saat mendengar anaknya ditahan pada Rabu (12/8/2020), Arjono mengaku tidak begitu kaget.
Dalam hati, Arjono mengaku feeling-nya selama ini ternyata terjadi kalau anaknya suatu saat pasti akan kena.
“Saya tidak kaget, memang sebagai orangtua saya tahu anak saya. Memang saya sudah feeling suatu saat pasti akan kena,” ucap pria yang juga sebagai anggota DPRD Gianyar dari Partai Golkar itu.
Kemarin, Arjono bersama istri Jerinx, Nora Alexandra, dan Kuasa Hukum I Wayan Gendo Suardana mendatangi Ditreskrimsus Polda Bali.
Kedatangan mereka untuk mengajukan surat penangguhan penahanan terhadap Jerinx yang saat ini masih ditahan di Rutan Polda Bali.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Ronaldo Diisukan Ke Barcelona
Belakangan ini santer beredar kabar bahwa Cristiano Ronaldo akan berlabuh ke Barcelona menyusul masalah finansial yang dialami Juventus.
Lionel Messi sempat memberikan jawaban menarik saat ditanya bagaimana jika suatu saat nanti dirinya berada satu tim dengan Cristiano Ronaldo di lapangan.
Masa depan Cristiano Ronaldo di Juventus diragukan setelah La Vecchia Signora tersingkir di babak 16 besar Liga Champions.
Juventus telah memecat sang pelatih, Maurizio Sarri dan kini sang megabintang, Cristiano Ronaldo dirumorkan bakal hengkang.
Di sisi lain, klub asal Turin itu dikabarkan mencoba melepas Ronaldo untuk memangkas pengeluaran mereka di tengah ketidakpastian finansial akibat pandemi virus corona.
Juventus pun dikabarkan telah mengontak beberapa tim untuk menawarkan Ronaldo, salah satunya adalah Paris Saint-Germain, seperti yang dilaporkan oleh Foot Mercato.
Tak cuma PSG, jurnalis asal Spanyol, Guillem Balague bahkan menyebut Barcelona menjadi salah satu klub yang ditawari Cristiano oleh Juventus.
"Alasan mengapa Cristiano Ronaldo dikaitkan dengan PSG bukan karena PSG berpikir untuk mendapatkannya," kata Balague kepada BBC Radio 5 Live seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Itu terjadi karena Jorge Mendes telah diberi instruksi untuk menemukan tim untuk Ronaldo. Kami telah melihat ini dalam enam bulan terakhir, dia dikaitkan dengan Real Madrid."
"Dan ada pembicaraan tentang kemungkinan ke MLS karena Juventus ingin menghilangkan pengeluaran untuk gaji Ronaldo yang besar. "
"Ini cukup drastis. Dia ditawarkan ke beberapa klub, termasuk Barcelona."
"Saya tidak yakin apakah mereka bisa menyingkirkannya dengan mudah karena saya pikir dia akan pergi dari Juventus dengan tawaran gaji yang juga tinggi. Tapi, siapa yang akan membayar uang sebanyak itu?" tambahnya.
Kabar ini cukup menghebohkan karena pubilk punya ekspektasi akan melihat Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo dalam satu tim.
Kedua megabintang memang bisa dikatakan sebagai ikon sepak bola dunia saat ini.
Mereka berdua memang belum pernah bermain dalam satu tim selama ini.
Lionel Messi pernah memberikan komentarnya terkait performa Cristiano Ronaldo pada Februari 2020 lalu.
"Sangat normal bahwa dia terus mencetak gol, dia adalah striker predator, dia sangat senang mencetak gol, setiap waktu dia akan mencetak gol," ujarnya dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Dia punya banyak hal bagus menjadi striker, dia akan memanfaatkan peluang seminimal mungkin," tambahnya.
Messi juga sempat ditanya bagaimana bila dia berada dalam satu tim dengan Ronado.
"Saya pikir iya, pada akhirnya (memberikan operan kepada Cristiano)," jawab Messi.
Sebelum rumor Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang akan dipersatukan oleh Barcelona, Arsenal era Arsene Wenger nyaris saja bisa mewujudkannya.
Tepatnya pada 2003, Wenger meminta klub untuk membeli pemuda berumur 18 tahun bernama Ronaldo dari Sporting CP pada tahun tersebut.
Pada tahun yang sama, ia berupaya mengangkut Messi dari akademi Barcelona alias La Masia.
Namun, dua pemain idaman Wenger batal mendarat gara-gara pergerakan lambat The Gunners dalam melakukan pendekatan.
"Saya nyaris mendapatkan Ronaldo. Andai saja terwujud, itu akan mengubah sejarah Arsenal," kata Wenger.
"Begitu juga dengan Messi karena kami tertarik dengan dia," ujar pria asal Prancis itu. (*)
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Koster Ajak Anggota DPRD Dukung Polda Bali
"Jangan main-main dengan virus (Corona) ini!" kata Gubernur Bali, I Wayan Koster, di hadapan pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali dalam rapat paripurna ke-13 masa persidangan II tahun 2020 DPRD Bali, Jumat (14/8/2020).
Koster pun mengajak DPRD Bali memberikan dukungan kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali untuk bertindak tegas kepada pihak yang melanggar ketentuan pemerintah terkait protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
"Saya mohon dukungan dan pimpinan anggota dewan agar sama-sama kita menegakkan protokol tatanan kehidupan era baru ini dengan memberikan dukungan kepada Kapolda Bali agar bertindak tegas kepada pihak-pihak yang melanggar ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah," ujarnya.
Menurut Koster, Pemprov Bali bersama DPRD Bali memiliki tanggungjawab besar untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, bahkan yang mengancam jiwanya.
Koster pun mengajak DPRD Bali bersama-sama menegakkan protokol kesehatan tatanan kehidupan era baru sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020 dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, Koster juga mengajak masyarakat bersama-sama saling mengingatkan, menjaga, dan melindungi.
Hal itu dilakukan dengan secara disiplin dan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan protokol kesehatan.
"Astungkara Hyang Widhi Wasa selalu memberi anugerah yang terbaik bagi kita agar pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga upaya pemulihan perekonomian masyarakat Bali dapat berjalan dengan lancar dan sukses sesuai tahapan yang telah direncanakan," ujar gubernur asal Desa Sembiring, Tejakula, Buleleng ini.
Koster menuturkan terdapat beberapa arahan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat rapat dengan gubernur se-Indonesia di Istana Bogor beberapa waktu lalu.
Saat itu, Presiden Jokowi mengarahkan agar penanganan Covid-19 semakin mantap dengan cara mengendalikan munculnya kasus baru.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta kepada daerah untuk meningkatkan angka kesembuhan dan mengendalikan angka kematian.
"Astungkara di Provinsi Bali penanganan ini telah dapat kita lakukan dengan baik," kata Koster.