Berita Banyuwangi
Pertunjukan Seni Pertama Sejak Masa Pandemi, Simulasi AKB Pelaku Seni Tradisi Pentas di Banyuwangi
Pertunjukan seni di hadapan publik pertama sejak masa pandemi, digelar Pemkab Banyuwangi
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI- Pertunjukan seni di hadapan publik pertama sejak masa pandemi, digelar Pemkab Banyuwangi di Gedung Seni Budaya Banyuwangi (Gesibu), Sabtu malam (15/8/2020).
Mengikuti protokol kesehatan, para pengunjung dan penampil seni dipastikan dulu kondisi kondisi tubuhnya sebelum memasuki area pertunjukan.
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang telah disosialisasikan pemerintah direspons positif pelaku seni tradisi di Banyuwangi.
Para seniman dan budayawan mulai melakukan simulasi pergelaran kesenian di hadapan publik.
• Bertambah Satu Pasien, Kakek Berusia 70 Tahun Terkonfirmasi Covid-19 di Jembrana
• Memilukan! Bayi Perempuan di Denpasar Ditinggalkan Bersama Sepucuk Surat Berisi Nama Ini
• 5 Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Jembrana Dinyatakan Sembuh dan Dipulangkan
Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
Mereka diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu, bermasker, lalu antri berjarak memastikan physical distancing terpenuhi.
Setelahnya, suhu tubuh juga dicek.
Di dalam area, duduk juga diatur berjarak.
Praktis, gedung hanya bisa menampung separuh dari kapasitas.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, simulasi pertunjukan seni ini dilakukan seiring dengan mulai meningkatnya produktivitas masyarakat.
"Kuncinya ada protokol kesehatan yang ketat," kata Anas.
Simulasi pertunjukan seni yang pertama digelar pemkab sejak pandemi tersebut menyuguhkan sendratari yang berjudul Sritanjung Hidup Kembali.
Sendratari dimainkan sebanyak 80 pelaku seni dari sejumlah sanggar tari.
Meski dibawakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, tidak mengurangi keindahan atraksinya.
Penarinya memakai face shield.
Saat menari mereka juga mengatur jarak.