Breaking News

Corona di Bali

Ruang ICU Penuh, RSUD Klungkung Kewalahan Tangani Pasien Covid-19

RSUD Klungkung mulai kewalahan menangani pasien Covid-19. Tiga ruang yang diperuntukan untuk isolasi pasien Covid-19, yakni ruangan basement, ruang Ja

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Perawatan pasien Covid-19 di ruang isolasi RSUD Klungkung belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - RSUD Klungkung mulai kewalahan menangani pasien Covid-19.

Tiga ruang yang diperuntukan untuk isolasi pasien Covid-19, yakni ruangan basement, ruang Jambu dan Kedongdong semua penuh.

Bahkan ruang ICU khusus Covid-19 pun penuh, karena banyaknya pasien masuk rumah sakit dengan kondisi yang sudah buruk.

Dirut RSUD Klungkung I Nyoman Kesuma menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, pasien suspect Covid-19 yang datang ke rumah sakit banyak yang kondisinya sudah buruk.

Hal ini membuat ruang ICU Covid-19 penuh, padahal kapasitas ruang ICU Covid-19 di RSUD Klungkung hanya 4 pasien.

" Kapasitasnya ruang ICU Covid-19 sebenarnya hanya 4 pasien, ternyata pasien yang datang dengan gejala yang sudah buruk terus berdatangan," ungkap Kesuma

Pihaknya pun sudah sempat berkoordinasi dengan RS rujukan seperti PTN Udayana dan RSUP Sanglah, namun kondisi ruang ICU-nya juga penuh.

Bertambah Satu Pasien, Kakek Berusia 70 Tahun Terkonfirmasi Covid-19 di Jembrana

Memilukan! Bayi Perempuan di Denpasar Ditinggalkan Bersama Sepucuk Surat Berisi Nama Ini

Percikan Darah Bayi Dibuang Masih Membekas di Gerbang Panti Asuhan di Denpasar, Ini Kronologinya

Sehingga pihak RSUD Klungkung harus mengambil langkah darurat, untuk tetap merawat pasien dengan kondisi buruk tersebut.

" Kami sudah paksakan dalam 1 ruangan ICU Covid-19 itu berisikan 7 pasien. Kami juga sudah kosongkan ruangan durian, yang memiliki intalasi gas medis," jelas dr Nyoman Kesuma.

Pasien yang masuk ke ICU Covid-19 itu rata-rata memiliki gejala yang sudah buruk, seperti sesak napas berat dengan saturasi oksigen (kemampuan penyerapan oksigen) di bawah 90 persen, serta kondisinya sudah sangat lemah.

Tidak hanya oleh lansia dan memiliki penyakit penyerta, kondisi ini juga dialami beberapa pasien dengan rentang usia 40 tahun - 50 tahun.

" Solusinya saat ini, kami harus mengosongkan ruang Durian yang memiliki intalasi gas medis. Ini agar lokasi itu bisa dimaksimalkan untuk terapi oksigen dosis tinggi pasien Covid-19. Sementara pasien untuk anak-anak yang sebelumnya dirawat di ruang Durian, dipindah ke ruang Ceremai dan Apel," jelas Kesuma.

5 Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Jembrana Dinyatakan Sembuh dan Dipulangkan

Dilarang Ada Layangan, Paramotor Akan Atraksi di Langit Kota Gianyar Saat Detik-Detik Proklamasi

Protokol Nonton Konser di Bali Revival 2020 Sangat Ketat, Satu Mobil Maksimal 4 Orang

Sementara pihaknya pun tidak bisa sembarangan untuk menambah ruang ICU, karena ada ketentuan tertentu.

Termasuk membutuhkan alat dan perawat khusus untuk bertugas di ICU.

"Perawat ICU itu tidak sembarangan, mereka pelatihan saja selama 3 bulan. Saat ini ada 12 perawat yang bertugas di ICU khusus Covid-19 RSUD Klungkung," ungkap Kesuma.

Melihat situasi ini, dr Nyoman Kesuma sangat berharap agar masyarakat tidak lagi meremehkan virus Covid-19. Masyarakat agar segera ke rumah sakit jika mengalami gejala batuk, pilek, dan demam.

"Jangan lagi menunggu sesak, agar tidak fatal saat diperiksakan ke rumah sakit. Percayakan ke petugas medis, ini demi keselamatan bersama," harapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved