Oatmeal Hingga Nasi Merah, Makanan Tinggi Serat untuk Mengatasi Sembelit

Makanan berserat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, utamanya untuk mencegah sembelit

Editor: Irma Budiarti
Pixabay
Ilustrasi sembelit. 

TRIBUN-BALI.COM - Dokter spesialis penyakit dalam, Dr dr Dicky Kurniawan Tontowiputro, SH, SpPD, FINASIM mengatakan, makanan berserat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Utamanya untuk mencegah susah Buang Air Besar (BAB) atau yang lebih akrab disebut dengan sembelit.

Dicky mengatakan, berdasarkan American Nutrition Dietetics (AND) menyebut kebutuhan serat per hari setiap orang berkisar 20 hingga 35 gram.

Oleh karena itu penting untuk sedapat mungkin mencukupinya sehingga terhindar dari masalah sembelit.

"Serat itu untuk membentuk masa feses, sehingga mudah untuk dikeluarkan," ujarnya.

Dicky kemudian menambahkan, serat sendiri tidak hanya bermanfaat mengatasi dan mencegah sembelit.

Namun juga memiliki manfaat lainnya seperti mencegah serangan jantung, menurunkan kadar kolesterol dan menurunkan berat badan.

"Serat juga dibutuhkan untuk mencegah serangan jantung, apalagi yang terkandung dalam oatmeal."

"Kemudian manfaat serat selanjutnya mencegah terjadinya kanker usus," beber Dicky.

Daftar Makanan yang Mengandung Banyak Serat

Kemudian Dicky membeberkan kandungan serat di sejumlah bahan makanan, mulai dari agar-agar hingga kacang-kacangan.

  1. Oatmel, untuk setiap cangkir mengandung serat 18 gram.
  2. Kacang merah, untuk setiap 1 cangkir (masak) mengandung serat sebanyak 13 gram.
  3. Kacang polong, untuk setiap cangkirnya (masak) mengandung serat sebanyak 5,85 gram.
  4. Nasi merah dalam satu cup atau takaran memiliki 1,7 gram serat.

"Yang paling tinggi oatmeal, yaitu sebanyak 18 gram/cangkir, di bawahnya ada kacang merah 13 gram/cangkir , lalu agar-agar 8 gram/100 gram, dan kacang polong 5,85 gram per cangkirnya," urai Dicky.

Dicky menambahkan, selain serat, agar-agar juga mengandung mikronutrien lainnya.

"Selain mengandung karbohidrat, protein, vitamin (riboflavin/vitamin B2, niasin/vitamin B3, pantotenat / vitamin B5 , asam folat /vitamin B9, dan vitamin K), rumput laut juga mengandung antioksidan (vitamin E) dan beberapa mineral. Seperti magnesium, mangan, kalsium, kalium, natrium, selenium, seng, tembaga, dan zat besi," kata dia.

Bahaya Sembelit

Dicky menyebut ada sejumlah bahaya yang membayangi jika keluhan sembelit dibiarkan berlarut-larut dan tidak segera ditangani.

Sembelit sendiri merupakan gangguan ketika BAB, utamanya dalam kurun waktu satu minggu seseorang tidak lebih dari 3 kali untuk buang hajat.

Bahkan yang lebih ekstrem tidak BAB selama lebih dari satu minggu.

"Jadi, less than 3 times a week, selebihnya masuk kategori sembelit," kata Dicky.

Dicky menegaskan masalah sembelit tidak boleh diremehkan oleh masyarakat.

Karena ada bahaya yang mengintai jika urusan sembelit diabaikan.

"Feses itu kan toksik (beracun) yang bisa jadi zat karsinogen penyebab kanker di bagian usus."

"Kemudian bahaya kedua, ketika feses lama mengendap jadi mengeras dan saat mengejan untuk mengeluarkan menjadi berbahaya, terutama yang memiliki hipertensi bisa bertambah tinggi tekanan darahnya dan rawan terkena stroke," urainya.

Selanjutnya, Dicky mengatakan bahaya ketiga sembelit adalah dapat menimbulkan luka di bagian anus saat feses dikeluarkan.

Ini karena feses yang mengendap lama di usus akan kekurangan air dan mengeras.

"Jadi ambeien, pecahnya pembuluh darah dari dalam anus, keluar darah akibat robekan," tegasnya.

Terakhir Dicky menyarankan untuk masyarakat dapat memenuhi kebutuhan serat harian.

Karena serat merupakan kunci untuk mengatasi sembelit dan dapat terhindar dari masalah-masalah lain yang ditimbulkannya.

"Penuhi kebutuhan serat apapun sumbernya," tegasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Makanan Berserat Tinggi untuk Atasi Sembelit, Mulai Agar-agar hingga Kacang-kacangan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved