Garam Beryodium Kusamba Mulai Kekurangan Bahan Baku

Pemkab Klungkung memproduksi dan memasarkan produk garam beryodium, untuk memberdayakan petani garam lokal Kusamba

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Caption: Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat memantau bahan baku garam beryodium Kusamba, Selasa (18/8/2020) 

"Dirinya yang sebelumnya memiliki lahan penggaraman sekitar 13 are, saat ini hanya tersisa 4 are. Hal ini juga membuat dirinya tidak lagi mampu memproduksi garam.

"Jika dahulu bisa menghasilkan garam berkualitas bagus sampai 40 kg dengan luasan 13 are. Saat ini paling banyak hanya mampu memproduksi garam sekitar 7 kg," keluhnya.

Waspadai Bahan Baku Oplosan

Manajer Koperasi Lembaga Ekonomi Pemberdayaan Pesisir (LEPP) Mina Segara, Ari Putra mengungkapkan, bahwa ada petani yang mulai bersikap curang saat menjual garam untuk diproduksi menjadi garam beryodium Kusamba.

Pihaknya menemukan ada petani yang menjual bahan baku, berupa  garam berkualitas buruk.

Garam itu dari segi kualitas, rasa dan tekstur sangat berbeda dengan garam yang dibuat secara tradisional oleh petani garam di Kusamba.

"Nanti garam itu akan kami kembalikan ke petani yang menjualnya. Kualitas rasanya dan kualitasnya sangat berbeda," ungkapnya.

Sementara Bupati Suwirta pun meminta pihak LEPP berhati-hati dalam menerima bahan baku dari petani garam.

Jangan sampai yang berupaya curang dengan menjual garam oplosan, mempengaruhi kualitas  garam beryodium Kusamba. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved