Luncurkan SAHIH di Momentum Hari Kemerdekaan, DPW LDII Bali Inginkan Indonesia Merdeka dari Hoaks
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali mencipta Sistem Pencegah Informasi Hoaks (SAHIH).
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali mencipta Sistem Pencegah Informasi Hoaks (SAHIH).
SAHIH diluncurkan sehari menjelang peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, tepatnya pada Minggu (16/8/2020).
Peluncuran SAHIH ini sekaligus menjadi bukti nyata LDII berkontribusi pada bangsa dalam hal mewujudkan Indonesia maju melalui pencegahan berita hoaks.
Pemakaian istilah SAHIH sendiri diilhami dari penyampaian atau periwayatan hadis nabi.
• Pesawat Jet di Bandara Husein Sastranegara Kembali Mengudara, Melayani Penerbangan Ini
• Reservoir Monang-maning Telan Anggaran Rp 3,7 Miliar, Kapasitas 1.000 Meter Kubik
• Touring Kemerdekaan, Dewata Rockers Berbagi dengan Anak Yatim
Menurut KBBI, sahih berarti kuat, sempu dan tidak ada cela.
"Jadi itu kita persembahkan untuk bangsa kita," kata Wakil Ketua DPW LDII Bali, H. Agus Purmadi saat ditemui di Denpasar, Bali, Selasa (18/8/2020).
Agus menuturkan, selama ini banyak sekali informasi bertebaran di media sosial, terutama di berbagai grup WhatsApp.
Berbagai informasi itu sangat mudah disebarkan, padahal tidak sedikit informasi tersebut kebenaran masih diragukan.
Oleh karena itu, sebelum menyebarkan informasi dibutuhkan media untuk melakukan pengecekan.
Maka dari itu pihaknya membuatkan sistem guna mengecek kebenaran informasi tersebut.
Dalam sistem kerjanya SAHIH melakukan screening kepada tiga situs besar, yakni website Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Jawa Pos dan Turn Back Hoax.
Ketiga situs ini dipilih karena dipercayai sudah kredibel dalam upaya memberantas informasi palsu di Indonesia.
"Nah ini kan biasanya jadi acuan. Kita ambil dari sana info-info hoaks itu, kita masukkan ke dalam sistem kita," jelasnya.
Saat ini sudah terdapat 8.741 berita hoaks yang ada pada database SAHIH yang akan menjawab pertanyaan apakah informasi yang beredar hoaks atau tidak.
Jumlah database bakal terus bertambah secara otomatis setiap harinya dan sistem akan melakukan perkembangan (update) setiap lima menit.
"Melalui SAHIH ini, warga LDII Bali dan semua orang bisa mengecek informasi yang beredar itu hoaks atau tidak," ungkap jelas Agus.
Cara Mengecek
SAHIH yang dibuat dan diluncurkan LDII Bali dibangun dengan framework laravel dan database MySQL versi terbaru.
Agus mengklaim bahwa sistem penggunaan SAHIH ini sangat mudah.
Untuk menggunakan SAHIH, pengguna cukup mengakses sahih.ldii-bali.org, kemudian memasukkan beberapa kata kunci atau judul informasi ke dalam kolom pencarian.
Setelah itu, secara otomatis sistem akan mencari konten berita yang sesuai dengan kata kunci yang dicari, dan mengurutkan sesuai dengan berita terbaru yang diperoleh.
"Jadi, pengguna cukup klik pada judul dari hasil pencarian yang tersedia di SAHIH. Kemudian akan diarahkan pada halaman detail berita tersebut, dan juga akan ditampilkan sumber klarifikasi dari berita hoaks tersebut," terangnya.
Kata atau kalimat yang dimasukkan untuk pencarian tidak harus berurutan sepenuhnya.
Sebagai contoh, apabila ingin mencari berita yang mengandung teks “padi sudah menguning dan memang siap untuk dipanen”, maka kata kunci pencarian cukup menggunakan “padi menguning siap dipanen”, atau bisa juga “padi kuning siap panen”.
"Saat ini sudah terdapat 8.741 berita hoaks yang ada pada database SAHIH dan terus bertambah secara otomatis setiap harinya," imbuh Agus.
Cara kerja SAHIH yaitu dengan melakukan scraping secara berkala ke beberapa website yang menyediakan informasi berita hoaks.
Hasil scraping ini kemudian diolah oleh sistem, diekstrak untuk diambil bagian-bagian yang dibutuhkan, dilakukan text preprocessing dan kemudian baru disimpan kedalam database yang telah di index.
"Proses scraping ini dilakukan secara otomatis oleh sistem setiap lima menit menggunakan cron jobs yang ditanamkan pada server SAHIH," sambung Agus.
Adapun rencana pengembangan sistem ini selanjutnya adalah mengintegrasikan dengan bot telegram, sehingga setiap ada berita hoaks yang baru akan langsung dikirimkan ke pengguna melalui chat telegram.
"Ke depannya juga akan dikembangkan dalam bentuk aplikasi android dan iOS," pungkas Agus.
Dijelaskan olehnya, di era post-truth seperti sekarang, informasi beredar secara masif.
Dalam hitungan menit, suatu peristiwa atau kejadian langsung menjadi berita yang dikonsumsi publik.
Sayangnya, tidak semua berita disajikan dengan benar dan ampir setiap peristiwa selalu ada berita bohong atau hoaks yang menyertai.
Salah satu contoh terbaru adalah ledakan di Beirut, Lebanon yang informasinya disebabkan oleh rudal Israel.
Padahal faktanya, sumber ledakan berasal dari sebuah gudang pelabuhan yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat selama enam tahun tanpa memenuhi aturan keselamatan.
Pihaknya pun mengaku bakal menyampaikan inovasi dari DPW LDII Bali ini dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2020 yang akan diselenggarakan pada 19-20 Agustus mendatang melalui dalam jaringan (daring) atau online.
"Jangan sampai kita ikut menyebarkan berita hoaks. Sebab, berdasar UU ITE ancaman pidananya serius. Yakni pidana penjara paling lama enam tahun dan denda hingga Rp 1 miliar," tukas Agus.(*).