Dinas PUPR Badung Akan Kaji Kebocoran Saluran Irigasi Subak Yeh Penet Sepanjang 3 Km
Saluran irigasi Subak Yeh Penet Desa Penarungan yang bertempat di lingkungan Banjar Bantas, Desa Penarungan Badung mengalami kebocoran
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Saluran irigasi Subak Yeh Penet Desa Penarungan yang bertempat di lingkungan Banjar Bantas, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, dikabarkan bocor.
Sehingga subak setempat mempermasalahkan volume air untuk mengairi areal persawahan petani.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa langsung melakukan peninjauan didampingi Kepala Dinas PUPR IB Surya, Rabu (19/8/2020).
Pada peninjauan tersebut pihaknya mengatakan, Pemkab Badung berkomitmen membangun sektor pertanian salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kualitas infrastruktur pertanian.
Ia mengakui kegiatan meninjau lapangan ini untuk membantu memperbaiki keberadaan saluran air sawah di Subak Penarungan setelah mendapatkan informasi dari kelian subak setempat.
“Saluran air di sini akan diperbaiki, bahkan harus dilakukan revitalisasi. Jadi sepanjang alur terowongan 3 Km ini akan dibuatkan perencanaan yang komprehensif, dibuatkan sebuah kepastian dalam ketersediaan air sawah sehingga petani kita memiliki jaminan ke depan,” katanya.
Lanjut Wabup Suiasa, jika kebutuhan petani terpenuhi maka tujuan mewujudkan kedaulatan pangan di Badung dapat terwujud.
Bahkan menurutnya masyarakat petani di Kabupaten Badung memiliki prospek yang bagus.
“Inilah komitmen kami membangun sektor pertanian di Kabupaten Badung. Jadi salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kualitas infrastruktur pertanian itu sendiri,” ungkapnya
“Nanti perbaikan saluran irigasi di seluruh subak di Kabupaten Badung akan tetap diprioritaskan ke depannya,” sambungnya.
Sementara itu, Kadis PUPR IB Surya Suamba menjelaskan, saluran irigasi teknisnya merupakan wilayah saluran dari Balai Sungai.
Saluran irigasi yang panjangnya 3 Km itu, katanya, memang ada terowongan dan ada pula saluran terbuka yang merupakan peninggalan dari zaman Belanda.
"Saat ini sesuai dengan perintah dari bapak wakil, akan direncanakan untuk dikaji dan hitung. Namun tetap terkait masalah ini, dikoordinasikan ke kepala Balai Sungai terkait penanganannya. Sehingga munculnya kebocoran yang saat ini terjadi itu memang benar-benar bisa diminimalkan,” katanya.
Untuk awal pengerjaan, pihaknya mengaku akan melaksanakan penutupan kebocoran yang ada dengan grooving beton sekaligus membersihkan pohon-pohon yang menghalangi saluran irigasi.
Dalam pengerjaan, pihaknya mengaku secara bersama nanti akan dikerjakan sejalan atau simultan dengan melakukan koordinasi ke Balai Sungai.