Gamya Mandaka, Penyanyi Remaja Asal Denpasar, Launching Lagu Berjudul Sabda

Putu Gamya Andari Mandaka Teges melaunching singel/single berjudul "Sabda". Menggambarkan sebuah pelajaran hidup tentang kerendahan hati

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Foto : Gamya Mandaka penuh penghayatan saat membawakan lagu Sabda di sebuah cafe Jalan Gatot Subroto Timur, Tonja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (20/8/2020) malam. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penyanyi remaja yang pernah menyabet juara 1 Open Mic Summer Era 80's Singing Contest tahun 2019, Putu Gamya Andari Mandaka Teges me-launching single berjudul "Sabda".

Launching ditandai dengan penayangan perdana video full version Youtube Channel Gamya Mandaka, dilaksanakan di sebuah cafe di Jalan Gatot Subroto Timur, Tonja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (20/8/2020) malam.

Pada launching itu Gamya tampil anggun mengenakan gaun berwarna putih.

Saat melantunkan lagu berjudul "Sabda" karakter suara yang dikeluarkan oleh Gamya sungguh elok bak penyanyi pop rock era 80'an.

Urutan Kemunculan Gejala Covid-19 yang Unik, Diawali Demam Hingga Diare

4 Zodiak Ini Dinilai Memiliki Kedewasaan Emosional di Atas Rata-rata, Apa Zodiakmu Termasuk ?

Wuhan Dikritik Dunia Karena Adakan Pesta Kolam di Kala Negara Lain Masih Terjebak Lockdown

Gadis kelahiran Denpasar, 31 Desember 2005 itu menjelaskan, lagu berjudul Sabda ini menggambarkan sebuah pelajaran hidup tentang kerendahan hati.

Sabda di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memilik arti yaitu seruan atau perkataan dari Tuhan.

"Saat kerendahan hati menjadi pilihan, semesta akan menerima dengan caranya hingga Jagadhita terwujud," ucap Gamya yang sudah meraih sejumlah prestasi di usia yang masih belia itu.

Lagu bernuansa religi tersebut diciptakan oleh Gus Saka dan Ari Gianthi.

Sedangkan aransemen musik ini digarap oleh Sila dari Silahomestudio dan Videoclip oleh Ary Indrawan dari Umapicture.

Dalam lirik lagu Sabda terilhami dari tulisan tentang curahan hati kepada Yang Kuasa akan sifat dan sikap dari rasa keegoisan, kemunafikan dan kesombongan seorang manusia sehingga kedamaian pun tidak dirasakan lagi.

"Lagu ini memberikan pesan kepada kita khusunya manusia agar senantiasa lebih bersyukur dan merendahkan hati kepada sesama sehingga kedamaian hati itu selalu ada," kata Gus Saka.

Lagu ini mulai digarap sekitar tahun 2019 kemudian disempumakan kembali awal tahun 2020.

Sekitar akhir bulan Maret diadakan komunikasi tentang bagaimana maksud tulisan Sabda ini bisa dituangkan dalam pemilihan aransemen lagu dan musik.

Kemudian, bulan April disepakati bahwa musik yang akan dipilih untuk lagu Sabda adalah Pop Music sehingga penggarapan proses arransemen lagu dan music berjalan.

Selanjutnya pada bulan Juni diadakan proses rekaman (recording).

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved