Perbedaan BPJS Kesehatan dan Asuransi Swasta, Mana yang Lebih Menguntungkan?

BPJS Kesehatan merupakan perubahan kelembagaan dari PT Askes (Persero) yang diselenggarakan pemerintah dan merupakan bagian dari program jaring pengam

pixabay.com
Ilustrasi Rumah Sakit (RS). 

Menurut Ruben, hal ini masuk akal, mengingat premi atau iuran BPJS Kesehatan jauh lebih terjangkau ketimbang premi asuransi swasta secara umum.

Dalam Profil Statistik Kesehatan 2019, disebutkan pula bahwa kepemilikan asuransi swasta bagi penduduk dengan rentang usia yang lebih muda justru lebih tinggi.

Sebut saja, untuk yang berusia 40 hingga 44 tahun berjumlah 1,17 persen dari total penduduk di usia tersebut.

Diungkapkan Ruben, penyakit-penyakit kritis bahkan sudah mulai menyerang penduduk di saat usia mereka masih produktif hingga menginjak 60 tahun.

Berikut Ini Data di Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa, nilai rata-rata prevalensi kanker penduduk usia 54 hingga 75 tahun ke atas mencapai 4 per 1.000 penduduk.

Sementara itu, nilai rata-rata prevalensi penyakit jantung terlihat lebih tinggi yakni 4,4 per 1.000 penduduk. Yang juga tak kalah mengerikan adalah, tingkat rata-rata prevalensi diabetes melitus ternyata 5,2 per 1.000 penduduk.

Kemungkinan kebutuhan pelayanan medis yang cepat bagi yang memiliki kondisi tersebut jauh lebih besar dari mereka yang masih sehat dan dalam usia produktif.

Sebagai contoh, penduduk lanjut usia yang terserang penyakit kritis seperti stroke misalnya, cenderung butuh sesegera mungkin mendapat penanganan dokter khusus.

Namun, BPJS Kesehatan mensyaratkan adanya rujukan terlebih dahulu dari faskes tempat pasien terdaftar, sebelum bisa mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan yang lebih memadai.

Baca juga: BPJS Jadi Program Asuransi Kesehatan Terbesar di Dunia "Alhasil, berbagai resiko berat, termasuk resiko meninggal dunia karena keterlambatan penanganan lebih mungkin terjadi," kata Ruben.

"Bisa dikatakan bahwa, semakin bertambahnya usia kita maka kecepatan penanganan sekaligus kenyamanan berobat adalah hal yang terlalu penting untuk diabaikan. Itulah sebabnya asuransi kesehatan swasta juga dibutuhkan," kata dia lagi.

Dengan ini, lanjut dia, terlihat bahwa kepemilikan BPJS dan asuransi kesehatan yang tepat guna memang saling melengkapi.

"Namun dapat diingat, tujuan asuransi adalah untuk menghindari risiko finansial berlebih, sehingga pilihannya dapat disesuaikan lagi dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita setiap bulannya," ungkap Ruben. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Saja Perbedaan BPJS Kesehatan dan Asuransi Swasta?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved