Ratusan Koperasi di Badung Tidak Sehat, Pemkab Akan Buatkan Aplikasi khusus Koperasi
Menyikapi hal tersebut, Pemkab Badung berencana membuat aplikasi khusus yang memuat informasi tentang keberadaan koperasi di Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Koperasi di Kabupaten Badung ternyata banyak yang tidak sehat.
Bahkan pemerintah setempat mencatat ada ratusan koperasi di Badung yang tidak sehat.
Menyikapi hal tersebut, Pemkab Badung berencana membuat aplikasi khusus yang memuat informasi tentang keberadaan koperasi di Badung.
Dengan aplikasi tersebut, Pemkab Badung melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung dapat mengakses informasi dengan mudah satu per satu keadaan koperasi di gumi Keris.
• Beijing Gelar Aktivitas Militer di Laut China Selatan, Hubungan Vietnam-China Berada di Ujung Tanduk
• Menteri Sosial Sambangi Klungkung, Minta E-Warong Harus Datangkan Produk Pangan Lokal
• AMSI Gelar Kongres Kedua Mengusung Tema Membangun Ekosistem Media Siber Berkelanjutan
Rencana membuat aplikasi itu pun disampaikan langsung Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat bertatap muka dengan Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Badung dan Pengurus, Pengawas serta Pembina Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang dibentuk Dekopinda Badung, serangkaian HUT Koperasi tahun 2020 di SMK Pratama Widya Mandala, Kecamatan Kuta Utara, Jumat (21/8/2020).
Suiasa mengatakan dalam waktu dekat Pemkab Badung melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan akan berupaya membuatkan aplikasi sistem pencatatan dan pelaporan koperasi serta lainnya yang mencakup pengelolaan koperasi di Badung.
Bahkan pihaknya menugaskan instansi terkait berkoordinasi bersama dengan Diskominfo untuk membangun aplikasi ini.
“Untuk lebih komprehensif dan agar sesuai dengan kebutuhan koperasi, kami harapkan jajaran Dekopinda harus diajak komunikasi. Sehingga aplikasi ini dapat dituntaskan guna memberikan kemudahan kepada jajaran koperasi dalam segala hal,” katanya.
Orang nomor dua di Badung ini juga menginginkan agar desa-desa di Badung untuk membangun desa digital.
Salah satunya dengan membuat aplikasi berkenaan dengan pemasaran produk industri rumah tangga dan UMKM yang ada di setiap desa masing-masing.
Bahkan dirinya meminta agar desa koordinasi dengan koperasi yang ada di wilayahnya.
“Kami menginginkan produk industri kecil, industri rumah tangga termasuk UMKM dapat dipasarkan melalui media online. Pada zaman sekarang kita harus mengikuti teknologi, agar tidak tertinggal,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung I Made Widiana, menyatakan aplikasi ini masih terus dikaji.
Bila kajian sudah matang, maka akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pihak Diskominfo Badung.
• 3 Fakta Single Dynamite BTS, Video Teaser Trending Youtube Hingga Pesan Semangat di Tengah Pandemi
• Buruh Toko Mebel Tewas Mengenaskan di Yahukimo Papua, Terdapat Luka Anak Panah & Bacokan
• Upah Tenaga Kontrak di Klungkung Batal Dipangkas, Pendapatan Daerah Naik Sekitar Rp 32 Miliar
“Intinya, kami selaku pembina koperasi dapat mengakses laporan koperasi dan lain sebagainya. Kalau sekarang kan laporan RAT misalnya dilakukan dengan manual, dengan aplikasi ini kami harapkan dapat lebih mudah dalam pelaporannya,” katanya.