Penjualan & Pendapatan Usaha Anjlok, Pertamina Catat Kerugian US$ 767,91 Juta di Semester I-2020
Kerugian tersebut tak lepas dari anjloknya penjualan dan pendapatan usaha Pertamina sepanjang semester I-2020 lalu.
TRIBUN-BALI.COM - Kinerja PT Pertamina (Persero) pada semester I-2020 kurang menggembirakan.
Perusahaan minyak dan gas (migas) plat merah itu membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 767,91 juta di periode Januari-Juni 2020.
Padahal, pada paruh pertama tahun 2019 lalu, Pertamina masih meraih laba bersih sebesar US$ 659,95 juta.
Kerugian tersebut tak lepas dari anjloknya penjualan dan pendapatan usaha Pertamina sepanjang semester I-2020 lalu.
• Trump Larang Beroperasi, TikTok Akhirnya Ajukan Gugatan kepada Pemerintah AS
• Disbud DKI: Gedung Kejaksaan Agung Belum Terdaftar sebagai Cagar Budaya
• Program Diskon Listrik PLN Diperpanjang Hingga Desember 2020, Begini Cara Mendapatkannya
Merujuk laporan keuangan yang dikutip Kontan.co.id, Senin (24/8/2020), penjualan dalam negeri minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi dan produk minyak tercatat hanya US$ 16,56 miliar atau merosot 20,91% dibandingkan semester I-2019.
Secara keseluruhan, total penjualan dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$ 20,48 miliar di akhir Juni 2020.
Lebih rendah 19,81% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 25,54 miliar.
Pertamina memang mencatatkan penurunan beban pokok penjualan dan beban langsung lainnya sebesar 14,14% dari US$ 21,98 miliar di semester I-2019 menjadi US$ 18,87 miliar.
Namun, laba kotor Pertamina tetap anjlok 55,05% dari US$ 3,56 miliar menjadi US$ 1,60 miliar di paruh pertama tahun ini.
Di saat yang bersamaan, Pertamina juga menderita rugi selisih kurs sebesar US$ 211,83 juta.
Padahal pada semester I tahu lalu, selisih kurs Pertamina masih positif US$ 64,59 juta. Beban keuangan juga meningkat 9,26% menjadi US$ 522,78 juta.
Sementara itu, jumlah liabilitas Pertamina per 30 Juni 2020 mencapai US$ 40,56 miliar, naik dibanding posisi per 31 Desember 2019 yang sebesar US$35,86 miliar.
Sedangkan untuk jumlah ekuitas Pertamina per 30 Juni 2020 tercatat senilai US$ 29,66 miliar, turun dibanding capaian per 31 Desember 2019 yang sebesar US$ 31,21 miliar.
Secara keseluruhan, jumlah liabilitas dan ekuitas meningkat menjadi US$ 70,22 miliar per 30 Juni 2020.
• Pertamina Catat Konsumsi BBM, Elpiji hingga Avtur di Bali Naik
• Pasca Staf Diamankan karena Bawa Sabu, Kantor Otban Wil IV Akan Lakukan Tes Urine Seluruh Pegawai
• Polantas Polres Badung bersama Bhabinkamtibmas dan Pecalang Atur Arus Lalu Lintas di Mengwi
Adapun, Pertamina masih mencatatkan kenaikan jumlah aset per 30 Juni 2020 menjadi US$ 70,22 miliar, dibandingkan US$ 67,08 miliar pada posisi 31 Desember 2019.(*)