PN Denpasar Raih PTSP Terbaik se-Indonesia, Usung “TAKSU”, Komit Tingkatkan Pelayanan

PN Denpasar menjadi yang terbaik dalam lomba penilaian Pelayanan Terpadu Satu PIntu (PTSP) Kategori Pengadilan Kelas IA

Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Foto : KPN Denpasar, Sobandi (kanan) saat menerima piagam juara I dan tervaforit lomba PTSP Kategori Kelas IA yang diserahkan oleh Dirjen Badan Peradilan Umum MA, Prim Haryadi (kiri). 

“Di PTSP Plus ini ada E-Raterang. Ini pelayanan surat menyurat untuk masyarakat. Cukup memasukan data ke aplikasi, tinggal ambil di pengadilan. Jadi tidak butuh antre. Kami juga juga berinovasi dengan melahirkan SI SIGAPP. Jadi izin penggeledahan, penyitaan, perpanjangan penahanan, penyidik polisi, jaksa tidak harus datang. Mereka bisa mengajukan melalui online,” urai Sobandi.

“SOP kami perbaiki. Misalnya waktu pelayanan dipersingkat. Berapa menit harus selesai, beberapa hari harus tuntas. Kami terus sosialisasikan agar masyarakat bisa mengontrol manual mutu, maklumat pelayanan. Ketika pelayanan tidak sesuai dengan SOP, kami berikan kompensasi ke masyarakat,” imbuh pria yang gemar berbusana semi casual ini.

Perbaikan sarana dan prasarana pelayanan itu lah yang kemudian menjadi salah satu kriteria persyaratan lomba PTSP.

Selain syarat itu, ada penilaian berdasarkan survei kepuasan pelanggan, yakni melalui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Indeks Persensi Korupsi (IPK) dan survei harian.

“Ini semua menjadi kreteria untuk menjadi PTSP terbaik. PN Denpasar dinobatkan sebagai yang terbaik dengan raihan skor 70. Disusul Pengadilan Tanjung Karang dan Pengadilan Yogyakarta. Kalau terfavorit PN Denpasar paling bagus,” cetus Sobandi.

Raihan prestasi ini juga menjadi tolak ukur kinerja PN Denpasar di mata masyarakat Indonesia, bahkan internasional.

Ini tidak terlepas, Bali diibaratkan pintu gerbang lalu lintas masyarakat dunia.

Mengimbangi ini, PN Denpasar mendorong lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) professional dan berkualitas.

“Kami paham, Bali menjadi jendela Indonesia di mata dunia. Banyak yang bilang Indonesia itu Bali. Dalam konteks pengadilan, mulai dari hakim, pegawai dan sumber daya manusia yang ada memang harus berkualitas. Itu kami harus capai, PN denpasar diisi orang-orang berkualitas sebagai cerminan Indonesia di mata Internasional. Ini tugas kami,” tegasnya.

“Terkait dengan warga asing yang berperkara pidana, tetap beracara berdasarkan hukum di Indonesia. Kualitas sidang hingga putusan akan dilakukan seadil-adilnya. Untuk warga asing yang beracara dan terdakwa berperkara di Indonesia, kami siapkan penerjemah,” tambah Sobandi.

Selain prestasi tersebut, Sobandi berharap capaian kedepan PN Denpasar tetap konsisten menerapkan pelayanan terbaik menuju Pengadilan Kelas IA Khusus.

“Kedepannya kami berharap naik menjadi Pengadilan Kelas IA Khusus. Kekhususan itu diantaranya bisa menangani kasus orang luar. Untuk kelas IA, perkara yang kami tangani sangat banyak. Per tahun 4.200 perkara. Kami juga berharap kedepannya bisa meningkatkan akreditasi, semula B mudah-mudah tahun ini menjadi A. selain itu bisa meraih zona integritas Wilayah bebas Korupsi (WBK). Itu sudah menjadi target kami, dan kami sudah masuk nominasi oleh MA untuk meraih WBK. Tidak semua pengadilan yang diajukan sebagai WBK,” ujarnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved