Sejumlah MICE Internasional Akan Digelar di Bali Tahun Depan, Kemenparekraf Segera Terbitkan Ini
Sejumlah MICE Internasional di Tahun Depan Akan Digelar di Bali, Kemenparekraf Segera Terbitkan Panduan CHSE Pada Penyelenggaraan MICE
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Industri Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran di tahun 2021 mendatang, lebih dari 10 penyelenggaraan sudah ingin menyelenggarakan kegiatan pertemuan dan event internasional di Bali.
"Jadi sudah ada beberapa agenda sebenarnya tahun depan yang akan melakukan pertemuan dan event internasional disini. Sebenarnya potensinya besar sekali, nah ini kita harus menunjukkan kepada dunia melalui #indonesiacare kita akan care atau perhatian, kita akan terus menjaga protokol-protokol adaptasi kebiasaan baru," ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani, Selasa (25/8/2020) di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Ia menambahkan, jurang lebih 10 penyelenggara pertemuan dan event internasional itu sudah bilang akan dan ingin menyelenggarakannya di Bali.
Untuk itu kita harus terus menjaga supaya penambahan kasus positif Covid-19 tidak naik lagi agar tetap jadi dan jalan penyelenggaraan itu di Bali demi pemulihan ekonomi di Indonesia khususnya Pulau Dewata.
• Tips Membuat Pisang Goreng Tidak Berminyak, Perhatikan Minyak dan Api
• Kapolres Jembrana Imbau Lakukan Transaksi Non Tunai, Jika Terpaksa Maka Mohon Pengawalan
• Luna Maya Pasrah, Nikmati Status Jomblo, Ini Respon Keinginan Ariel NOAH Ingin Balikan dengan Mantan
Sementara itu, Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, penyelenggaraan MICE di Bali sementara sekarang ini lokal atau domestik dulu, dimana ke depan bisa digunakan untuk promosi.
"Kalau kita berhasil menyelenggarakan dengan baik kegiatan-kegiatan MICE ini, maka secara otomatis juga kita gunakan sebagai alat dan sebagai saran untuk menunjukkan bahwa kita bisa melaksanakannya dengan penerapan protokol-protokol kesehatan sesuai dengan standar," imbuhnya.
Untuk penyelenggaraan MICE di kawasan The Nusa Dua yang dibatalkan atau pun ditunda tahun ini jumlahnya berapa, Ngurah Ardita tidak hafal jumlahnya.
"Saya belum cek satu persatu pastinya berapa. Tapi kegiatan-kegiatan tahunan disini banyak juga di awal Februari kemarin dan termasuk event-event rutin yang kita selenggarakan seperti Bali Blues Festival, Nusa Dua Fiesta, Nusa Dua Internasional Run," ungkap Ngurah Ardita.
Untuk penyelenggaraan seperti Nusa Dua Internasional Run yang biasanya digelar tiap akhir tahun, pihaknya kini masih melakukan pembahasan apakah akan tetap digelar atau tidak mengingat sisa waktu yang singkat dan membutuhkan persiapan lebih matang lagi.
Sementara untuk penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) yang rutin digelar bulan Desember juga masih belum bisa dipastikan tahun ini digelar atau tidak.
"Di Desember itu kan ada Bali Democracy Forum (BDF), mudah-mudahan kalau pemerintah itu bisa meyakinkan digelar. Itu kan sebuah kesempatan yang baik digunakan untuk memulai (MICE digelar di Bali)," tambahnya.
Menurutnya pemerintah tidak akan diam tetapi akan terus melakukan komunikasi kepada penyelenggara BDF.
Diharapkan dengan selesainya panduan CHSE pada kegiatan MICE yang dalam penyelesaian rancangannya dibuat oleh Kemenparekraf pada hari ini standar SOP akan dimiliki dalam penyelenggaraan itu.
"Kita siap (menyelenggarakan MICE). Dari awal kita siap karena kita tidak pernah berhenti disini, kita tidak pernah tutup, kemudian tata kelola kita juga jalan terus. Mulai dari security, di kebersihan kita, kemudian di komunikasi kita dengan tenant jalan terus. Jadi sejak awal kita siap," tegas Ngurah Ardita.