Populer di Tribun Bali
POPULER : PDIP Diyakini Sapu Bersih 5 Daerah Hingga Jenazah Barli Dimakamkan di Bali
opuler Tribun Bali hari ini Sabtu (29/8/2020). Berikut tiga berita populer Tribun Bali hari ini yang mungkin kamu lewatkan. 1. Koster Yakin
Karena jika di internal pecah alias terkotak-kotak, praktis akan kalah sebelum bertanding.
"Nanti saya akan kumpulkan semua kader. Yang saya tekankan adalah sepanjang tidak pecah internal, saya yakin PDIP Tabanan tetap menang di Tabanan meskipun dikeroyok berapapun dan saya bertaruh pasti menang. Nah inilah yang harus saya jaga sebagai orang tua di Tabanan agar anak-anak saya (kader) bersatu dan akur. Astungkara, masyarakat Tabanan sudah percaya dengan PDIP Tabanan," jelasnya.
Sementara Wakil Bupati Tabanan yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan, Komang Gede Sanjaya, mengucapkan terimakasih kepada partai atas mandat atau dipercayakan sebagai calon Bupati Tabanan.
Ia berjanji akan memenangkan Pilkada Serentak 2020 dengan sebaik-baiknya.
“Harapan saya kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat akan lebih saya perbaiki dan saya ingin mempercepat proses kesejahteraan di Tabanan," kata Sanjaya, Jumat (28/8/2020).
Pria kelahiran Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken ini mengatakan, pasca rekomendasi diterima pihaknya akan melakukan persiapan dan melengkapi segala administrasi untuk pendaftaran calon bupati Tabanan ke KPU Tabanan 4 September mendatang.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Jenazah Barli Asmara Dimakamkan di Bali
Meninggalnya desainer kenamaan Indonesia, Barli Asmara mengejutkan banyak pihak.
Apalagi Barli Asmara diketahui baru saja pindah ke Bali beberapa bulan yang lalu.
Jenazah Barli Asmara pun disemayamkan dan diputuskan untuk dimakamkan di Denpasar, Bali.
Manajer Barli Asmara, Somet mengungkapkan alasan sang desainer dimakamkan di Bali.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KH Infotainment, Kamis (27/8/2020).
Barli Perdana Asmara meninggal dunia disebuah rumah sakit di Bali.
Barli menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (27/8/2020) pukul 15.00 WITA.
Somet menjelaskan sejauh ini dokter mendiagnosa Barli karena terdapat gangguan pencernaan.
Ia pun menuturkan bahwa Barli merupakan sosok yang pekerja keras.
Sehingga Barli memang tak pernah mengeluh sama sekali terkait penyakit yang dideritanya.
Akan tetapi semenjak memutuskan pindah ke Bali, ia baru merasakan sakit.
"Kalau untuk diagnosanya sejauh ini masih di gangguan pencernaan, karena Kak Barli 'kan terlalu effort untuk kerja banget."
"Jadi dia nggak pernah mengeluh untuk penyakit-penyakitnya itu gitu sih, baru terasa pas di Bali," jelas Somet.
Meski demikian, banyak kabar beredar bahwa Barli mengalami radang otak, virus toxoplasma, hingga jantung.
Somet belum bisa memastikan kebenaran terkait kabar yang beredar tersebut.
Namun ia bisa memastikan bahwa Barli memiliki riwayat gangguan pencernaan pada lambung.
"Aku belum pasti soal paru-paru atau apa yang dikabarkan media."
"Sejauh ini paling gangguan pencernaan di lambung aja sih," tutur Somet.
Somet mengatakan tak tahu pasti soal berapa lama Barli menderita penyakit tersebut.
Akan tetapi ada kemungkinan bahwa Barli telah merasakan sakit pada badannya.
Ia pun menuturkan bahwa Barli sendiri tak pernah bercerita mengenai penyakitnya itu.
Semenjak pindah ke Bali, baru diketahui bahwa penyakit Barli sudah cukup parah.
Oleh karena itu sebelum meninggal dunia, ia mendapatkan perawatan medis di rumah sakit selama dua minggu.
"Sebenarnya mungkin udah beberapa lama ya, karena Kak Barli itu nggak pernah cerita segala macemnya," ungkap Somet.
"Karena udah pindah ke Bali, jadi dia baru merasakan dan pas sakit udah lumayan cukup parah."
"Jadi makannya dia harus dirawat kurang lebih dua minggu di rumah sakit di Bali," imbuhnya.
Somet menuturkan Barli telah memutuskan untuk pindah ke Bali per tahun 2020 ini.
Ia menerangkan desainer kelahiran Kota Bandung itu menetap di pinggiran Pulau Bali yang jauh dari perkotaan.
Meski meninggal dunia di Bali, pihak keluarga besar sempat ada keinginan untuk memakamkan Barli di Jakarta.
Somet menuturkan, ada kemungkinan pilihan keluarga untuk memakamkan di Bali karena kondisi pandemi Covid-19.
Di mana dalam situasi sekarang ini agak kesulitan untuk mengurus pengiriman jenazah.
"Sebenarnya keinginan dari keluarga besar ingin dimakamkan di Jakarta," terang Somet.
"Tapi mungkin karena kondisi masih Covid-19 jadi untuk pengurusan pengiriman jenazah itu agak susah," tambahnya.
Kemudian Barli sudah dimakamkan di TPU Kampung Muslim Jawa, Denpasar, Bali, Jumat (28/8/2020) pagi.