Ngopi Santai
Yang Berbahagia di Kota Cahaya
Si anak ajaib dari Argentina sedang galau bersama manajemen klub Barcelona yang nirgelar pada musim kompetisi yang baru lewat.
Penulis: DionDBPutra | Editor: Eviera Paramita Sandi
TV berbayar Prancis, Canal Plus. Diperkuat bintang asal Liberia, George Weah, PSG juara liga Prancis 1994 dan mencapai semifinal Liga Champions setahun kemudian.
PSG meraih trofi Cup Winners' Cup (setara Liga Europa) tahun 1996.
Hanya itu prestasi terbaik mereka di benua biru Eropa.
Tahun 2010 kondisi klub sungguh terpuruk. Finis urutan ke-13 di Ligue 1.
Penonton di Stadion Parc des Princes berkurang drastis. Pendapatan klub anjlok.
Masuknya QSI dengan dukungan penuh Emir Qatar serta jamahan tangan dingin Khelaifi memberi sesuatu bagi PSG.
Hanya butuh dua tahun untuk naik ke posisi kelima aftar Football Money League Deloitte.
Kantor berita AFP mencatat pendapatan PSG yang pada musim 2012-2013 hanya di bawah 400 juta euro (Rp 6,9 triliun), melonjak empat kali lipat dalam waktu singkat setelah ditangani QSI.
Cuma Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen dan Manchester United yang mengalahkan PSG dalam urusan finansial ini.
Musim itu PSG kembali ke Liga Champions Eropa setelah delapan tahun absen dan menjuarai Ligue 1 pertama di era kepemilikan Qatar, negara tuan rumah Piala Dunia 2022.
PSG mendatangkan megabintang David Beckham.
Kesepakatan komersial besar diteken dengan Otoritas Pariwisata Qatar serta penyedia mobile Qatar, Ooredoo.
Angka terakhir Deloitte menempatkan PSG pada urutan kelima lagi.
Koleksi pendapatan 635,9 juta euro (Rp 11 triliun). Jumlah yang tidak secuil.
PSG melakukan dua transfer termahal dalam sejarah ketika mendatangkan Neymar dari Barcelona seharga 222 juta euro (Rp 3,8 triliun) dan Kylian Mbappe dari AS Monaco seharga 180 juta euro (Rp 3,1 triliun) pada tahun 2017.
Klub tersebut sudah menghabiskan total 1,3 miliar euro (Rp 22,6 triliun) untuk biaya transfer pemain dalam sembilan tahun terakhir.
Belanja besar-besaran pemain bintang berbuah manis.Klub yang berbasis di salah satu kota terbesar dan paling glamor di Eropa itu merajai Liga Prancis dan langganan lolos ke Liga Champions Eropa.
Dimotori trio NMM: Neymar, Di Maria dan Mbappe serta pemain sarat pengalaman seperti Thiago Silva, PSG bahkan mencapai babak final musim ini setelah melalui 10 pertandingan tak terkalahkan.
PSG adalah wakil Liga Prancis pertama yang mencapai final lagi sejak AS Monaco tahun 2004.
Seandainya bisa juara Liga Champions musim ini, PSG menjadi tim kedua dari Ligue 1 Prancis yang merengkuh anugerah terbesar klub sepak bola Eropa setelah Marseille mencicipinya tahun 1993.
Lama nian penantiannya. Kendati gagal di final, Presiden Nasser al-Khelaifi dan pelatih PSG asal Jerman
Thomas Tuchel tetap bahagia, salut dan bangga atas pencapaian Neymar dkk.
Atmosfer tim PSG sedang bagus-bagusnya. Ihwal kebahagiaan di PSG karena hubungan harmonis antara direksi, pelatih dan seluruh pemain diungkapkan bek asal Brasil Thiago Silva saat menulis salam
perpisahan 27 Agustus 2020.
Silva kini sudah resmi bergabung dengan klub Inggris, Chelsea.
Silva masuk skuat PSG pada 2012 dari AC Milan Italia. Dia memimpin tim Prancis itu meraih tujuh gelar Ligue 1 dalam delapan musim.
Total ia sudah mempersembahkan 23 trofi selama membela klub Prancis itu.
Thiago Silva dalam ucapan perpisahan lewat akun media sosialnya mengucapkan terima kasih kepada suporter PSG.
Dia mengutip perkataan dari penyair terkenal Portugal, Fernando Pessoa.
"Jangan menilai sesuatu dari berapa lama mereka bertahan, tetapi dari intensitas mereka. Itulah mengapa ada saat-saat yang tak terlupakan, hal-hal yang tidak dapat dijelaskan dan orang-orang yang tak tertandingi," tulis bek tengah tersebut seperti dilansir Goal.
"Hari ini siklus telah berakhir. Setelah delapan tahun di PSG, saya ingin berterima kasih kepada rekan satu tim saya, seluruh staf pelatih dan dewan, para penggemar, keluarga saya, Tuhan dan teman-teman saya, untuk semua tahun bahagia yang telah kami habiskan di Kota Cahaya.
"Di sini, bersama istri saya, kami menikmati saat-saat yang tak terlupakan. Anak- anak kami tumbuh, kami menjadi warga negara Prancis dan kami akan mengenang selamanya di hati kami tahun-tahun tinggal di Prancis. Terima kasih banyak," demikian Thiago Silva.
Thiago Silva telah menjadi legenda PSG. Dia tampil sebanyak 652 kali, meraih 7 gelar juara liga, 6 piala liga dan 5 piala Prancis. Dia meninggalkan kota menara Eiffel dengan perasaan bahagia.
Pindah ke Chelsea karena kontraknya memang telah berakhir.
Mereka berpisah secara baik-baik. Penuh canda dan tawa. Rangkulan erat.
Tentu berbeda dibandingkan Lionel Messi yang kalau benar-benar pergi dari Barcelona dalam kondisi sekarang, dunia bola akan mengenangnya sebagai bintang yang terluka.
Setelah memberikan segala yang terbaik bagi keharuman nama El Barca, Lionel Messi malah mengakhiri kebersamaan dalam balutan gosip tak elok nian.
Semoga tidak demikian.
Untuk sang megabintang yang menghibur pemuja bola lewat aksi menawan, berikan dia sekeping hati yang bahagia.
Kalau harus meninggalkan Barca, Messi mesti pergi dengan riang. Ada tawa serta rangkulan hangat. (dion db putra)