Oknum TNI Serang dan Bakar Mapolsek Ciracas, Pengamat Militer ISESS: Ini Kan Penyakit Kambuhan

Khairul Fahmi mengatakan, terlibatnya anggota TNI dalam kasus semacam itu bukanlah yang pertama kali.

Editor: Wema Satya Dinata
tangkap layar TRIBUN VIDEO
Mapolsek Ciracas Jakarta Timur dirusak dan dibakar oleh massa pada Selasa (11/12/2018) malam. 

Andika menegaskan akan menahan semua pihak yang terlibat dalam perusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas.

Termasuk, 19 orang lainnya yang akan menjalani pemanggilan.

"Semua yang kita panggil hari ini pun akan langsung kita tahan dan mereka akan kita tempatkan sesuai dengan kebutuhan," terangnya.

Menurutnya, penahanan tak hanya akan dilakukan kepada mereka yang berstatus tersangka, yang tidak berstatus tersangka pun akan ditahan.

"Tersangka atau tidak, yang jelas mereka langsung kami tahan," ucapnya.

Termasuk kepada Prada MI.

Prada MI disebut Andika juga akan ditahan.

Hanya saja saat ini yang bersangkutan masih berstatus terperiksa dan menjalani perawatan di rumah sakit.

"Prada MI sudah jelas, dia adalah salah satu dari mereka."

"Dan sejauh mana ya kita kan, tapi mereka kan sudah ditahan."

"Prada MI sudah di tangan kita walaupun masih dirawat di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat, tetapi statusnya adalah termasuk yang terperiksa," imbuh Andika.

Tempat penahanan mereka pun tidak akan diarahkan semuanya ke Pomdam Jaya. Andika mengatakan mereka akan ditempatkan sesuai kebutuhan.

"Jadi tidak hanya di Pomdam Jaya saja. Kita punya beberapa tempat, ada pusat militer Angkatan Darat di sini di dekat Gambir, ada lagi di beberapa tempat lagi."

"Kami akan tempatkan sesuai dengan kebutuhan," cetusnya.

Andika juga tengah mendalami adanya penggunaan senjata api (senpi) hingga airsoft gun dalam kasus perusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas.

Hal itu bermula dari adanya laporan seorang korban yang mengaku terkena luka tembak kepada Komandan Kodim, saat berada di tempat kejadian perkara (TKP).

"Nah, hubungannya dengan menggunakan pistol, jadi Komandan Kodim di TKP itu didatangi."

"Begitu terjadi didatangi salah satu korban, korban itu menunjukkan 'Pak saya ditembak', ditunjukkan lukanya kepada Komandan Kodim," beber Andika.

Namun, luka yang ditunjukkan, kata Andika, bukan menyerupai luka dari senpi.

Pihaknya pun belum bisa memastikan hal tersebut. Karena itu Andika mengatakan akan mengunjungi korban.

"Nah, lukanya ini begitu dilihat bukan luka tembakan senjata api kira-kira."

"Kami belum pasti juga, kami akan datangi RS Polri di Kramat Jati."

"(korban) Yang juga salah satu media kena serpihan, nah serpihan itu dari peluru apa," ungkapnya.

Hanya saja, Andika mengatakan berdasarkan penglihatan Komandan Kodim di lokasi tatkala itu, luka korban seperti berasal dari peluru airsoft gun.

"Tapi kalau dilihat secara kasar dengan mata oleh Komandan Kodim, lukanya itu kecil seperti peluru dari airsoft gun, bukan dari senjata api," imbuhnya.

Dia memastikan pihaknya tak akan berhenti dalam melakukan penyelidikan untuk memastikan semua pihak yang terlibat dapat bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Kita tidak akan berhenti di sini. Itu kan baru salah satu, kita akan terus."

"Makanya kunci keberhasilan dari ini adalah dukungan dari warga masyarakat, dari prajurit Angkatan Darat yang lain atau dari siapapun."

"Supaya mereka yang melakukan dan terlibat apapun perannya bisa kita bawa ke dalam proses hukum," tuturnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Oknum TNI Serang dan Bakar Polsek Ciracas, Pengamat Militer ISESS: Ini Kan Penyakit Kambuhan,

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved