Sanjiwani

Apakah Keluarga Anda Ibarat Orkes Simfoni ataukah Orkes Sumbang? Ketahui Hal Berikut Ini

Keluarga itu bukan cuma kumpulan individu-individu dengan karakter dan seleranya masing-masing. Yang jauh lebih penting

Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari

Dalam kesempatan itu, Prof Suryani memberi beberapa tips agar pandemi tidak berdampak merusak kesehatan jiwa seseorang.

Untuk berdamai dengan kondisi pandemi, ungkap dia, pertama-tama adalah seseorang harus berani menerima kenyataan lebih dulu. Yakni menerima kenyataan di luar yang tidak bisa dia ubah.

Memang diakui, tidak setiap orang bisa dengan mudah menerima kenyataan.

Saat pertama-tama begitu tertekan, ucap dia, silakan saja lampiaskan beban pikiran, tentu dengan cara yang tidak merugikan. Misalnya, lampiaskan dengan berteriak atau bernyanyi. Bisa dilakukan di kamar mandi atau di pantai.

Setelah puas melampiaskan, kata dia, cobalah tenangkan diri dan mulai rasakan masuk-keluarnya napas lewat hidung. Setelah suasana hati lebih tenang, barulah hening bermeditasi dan meminta bimbingan Tuhan untuk menghadapi masalah.

“Anggap bahwa pandemi adalah ujian. Dan seperti kita menghadapi ujian sekolah, maka bagaimana kemudian kita tertantang berjuang untuk bisa lulus ujian sehingga membuat kita naik kelas. Jadi, maknai pandemi ini sebagai tantangan, bukan kutukan,” terang Suryani.

Nah, lebih jauh mengenai tips dari Prof. Suryani dan Dr Cok Bagus untuk membangun keluarga harmonis di tengah kondisi pandemi, silakan dengarkan rekaman wawancara ‘Sanjiwani’ yang diselipkan di bagian lain halaman berita ini.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved