Pasukan Khusus Tentara India Tewas di Perbatasan, New Delhi dan Beijing Saling Tuding
Kejadian ini semakin meningkatkan ketegangan antara dua negara nuklir selang dua bulan setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India
TRIBUN-BALI.COM - Konfrontasi antara pasukan militer India dengan tentara China kembali terjadi.
Dari kejadian itu, sumber Bangkok Post melaporkan, seorang tentara pasukan khususnya yang merupakan kelahiran Tibet tewas.
Melansir Bangkok Post, kematian itu merupakan yang pertama dilaporkan dari dua insiden dalam 48 jam terakhir di perbatasan.
Kejadian ini semakin meningkatkan ketegangan antara dua negara nuklir selang dua bulan setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India.
• Kemenparekraf Dorong Kebangkitkan Industri MICE di ICTM 2020, Digelar di 5 Kota & Salah Satunya Bali
• Sempat Ditolak Kemendagri,Perda Desa Adat di Bali Kini Jadi Percontohan 7 Provinsi Lain di Indonesia
• Kasus Positif Covid-19 di Karangasem Tembus Angka 398 Orang, 311 Pasien Sembuh dan 8 Meninggal
India dan China, yang berperang di perbatasan pada tahun 1962, saling menyalahkan bahwa masing-masing pihak berusaha untuk melintasi perbatasan tidak resmi mereka di wilayah Ladakh.
Upaya tersebut dilakukan pada Sabtu malam, dan sekali lagi pada hari Senin.
Bangkok Post memberitakan, tidak ada pihak yang mengumumkan adanya korban.
Akan tetapi, Namghyal Dolkar Lhagyari, seorang anggota parlemen Tibet di pengasingan, mengatakan kepada AFP bahwa tentara asal Tibet itu "menjadi martir dalam bentrokan" pada Sabtu malam.
Dia mengatakan anggota Pasukan Khusus Perbatasan yang dilaporkan, termasuk banyak etnis Tibet yang menentang klaim China atas wilayah asalnya terluka dalam operasi itu.
Dua negara terpadat di dunia telah mengirim puluhan ribu tentara ke wilayah itu sejak pertempuran brutal 15 Juni yang bertempur dengan tongkat dan tongkat kayu.
India mengatakan 20 tentara tewas. China mengakui adanya korban tetapi tidak memberikan angka.
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas insiden terbaru.
Melansir Livemint.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan, China terlibat dalam manuver militer yang provokatif pada larut malam tanggal 29 dan 30 Agustus dalam upaya untuk mengubah status quo di daerah Tepi Selatan Danau Pangong.
Terkait hal itu, tentara India menanggapi tindakan provokatif ini dengan mengambil tindakan defensif yang sesuai di sepanjang LAC (Garis Kontrol Aktual) untuk melindungi kepentingan Indi dan mempertahankan integritas teritorial.
• Makan Umbi-umbian Bisa Mendapatkan Anak Kembar, Mitos Atau Fakta?
• Desa Adat Sanggulan Tabanan Gelar Karya Ngerapuh, Mecaru, dan Melaspas di LC Sanggulan
• Kapolri Rotasi Jabatan 89 Pati dan Pamen, Ada 5 Jenderal dan 10 Pamen, Berikut Ini Nama-namanya
“Lebih lanjut, kemarin (Senin) tanggal 31 Agustus, meski komandan darat kedua belah pihak sedang berdiskusi untuk meredakan situasi, pasukan China kembali melakukan aksi provokatif.