Bayi Kembar 3 Asal Petang Lahir di Tengah Pandemi Covid-19, Proses Bersalin Libatkan 5 Dokter
"Setelah dilakukan pemeriksaan dalam, didapatkan pembukaan 8 cm dan ketuban sudah pecah. Sehingga dilakukan operasi segera tanpa menunggu hasil rapid
Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bayi kembar tiga berjenis kelamin perempuan lahir di tengah Pandemi Covid-19 pada Selasa (2/9/2020) dini hari pukul 03.31 Wita.
Ketiga bayi kembar dari pasangan I Made Umum (31) dan Ni Luh Putu Korniati (22) asal Petang, Badung lahir di RSUP Sanglah dilahirkan secara secsio sesarea (SC).
Kepala Ruang VK IGD RSUP Sanglah, Ni Wayan Muniarti menjelaskan pasien datang tanggal 02/09/2020 pukul 01.40 wita dengan keluhan keluar air ketuban.
Sesampainya di IGD Kebidanan RSUP Sanglah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Obgyn didapatkan bayi kembar 3 dengan posisi bayi pertama letak kepala, bayi kedua dan ketiga letak lintang.
• RESMI - ini Jadwal Pekan Keempat Liga 1 2020
• Baru Jadi Bagian Setan Merah, Rio Ferdinand Yakin dengan Kontribusi Donny van de Beek
• Puluhan Pamedek Terjebak Hujan Deras di Gunung Batukau, Sempat Ada yang Keram Hingga Kelelahan
"Setelah dilakukan pemeriksaan dalam, didapatkan pembukaan 8 cm dan ketuban sudah pecah. Sehingga dilakukan operasi segera tanpa menunggu hasil rapid test," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Kamis (3/9/2020).
Di masa pandemi Covid-19, setiap ibu hamil yang akan bersalin wajib dilakukan pemeriksaan rapid test.
Namun pada kasus ini, RSUP Sanglah melakukan tindakan SC tanpa menunggu hasil rapid test sebab ada kegawatdaruratan obstetri.
Setelah selesai dilakukan tindakan, jika test rapid test sebelumnya hasilnya reaktif, maka pasien akan dilakukan pemeriksaan swab test di ruang perawatan.
• Muncul Opsi Messi Bertahan di Barcelona Setelah Pertemuan Ayahnya dengan Bartomeu Temui Jalan Buntu
• SKB CPNS Denpasar Diikuti 1.017 Peserta, Wajib Bawa Hasil Rapid Test, Jika Reaktif Ini Prosedurnya
Untuk penanganan pasien melibatkan 5 dokter, yaitu dokter obgyn, dokter anaestesi, dokter anak, dokter paru dan sejawat bidan yang bertugas di Ruang Kebidanan IGD.
Lebih lanjut dijelaskan, selama periode tahun 2020, pihaknya sudah menangani kasus triplet (kembar 3) sebanyak dua kali.
"Secara umum kami tidak menemukan kendala yang berarti. Managemen RSUP Sanglah sudah memfasilitasi untuk menyiapkan APD Level 3 yang sesuai standar. Saat ini bayi sudah rawat gabung dengan ibu di ruang Cempaka Obstetri. Kami sebagai bidan sangat bangga ikut terlibat dalam proses kelahiran bayi kembar 3 yang lahir dalam keadaan sehat dan bisa segera rawat gabung, di mana kasus ini sangat jarang kami temukan di lapangan," tandasnya. (*)