Seiring Pertambahan Usia, Jaga Kesehatan Otot dengan Konsumsi Buah Delima
Pada orang berusia lanjut, hilangnya kekuatan dan ukuran otot menyebabkan penurunan fungsi, dan risiko kematian lebih tinggi.
TRIBUN-BALI.COM - Di saat kita memasuki usia 30-an tahun, biasanya kita akan mengalami penurunan fungsi otot.
Penurunan fungsi otot yang terjadi di tahap awal berada di antara 3-5 persen, menurut studi yang diterbitkan di jurnal PMC.
Studi itu mengungkap, di usia 30-40 tahun, penurunan fungsi otot akan terjadi lebih cepat.
Pada orang berusia lanjut, hilangnya kekuatan dan ukuran otot menyebabkan penurunan fungsi, dan risiko kematian lebih tinggi.
• Manfaat Temulawak untuk Kesehatan Tubuh, Menetralkan Racun Hingga Turunkan Kolesterol
• Update Covid-19 Bali, 3 September: Kasus Positif Bertambah 174 Orang, 117 Pasien Sembuh, 4 Meninggal
• Perangkat Pendukung Belum Terpasang, Gedung Buleleng Command Centre Belum Digunakan Pemkab
Penurunan fungsi otot juga membuat orang berusia lanjut rentan jatuh akibat terpeleset.
Jatuh merupakan penyebab 646.000 kematian global, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018.
Atas dasar itulah, kita perlu menjaga kesehatan otot seiring bertambahnya usia.
Salah satu cara mudah menjaga kesehatan otot dan membuat kita lebih kuat, yakni dengan mengonsumsi buah delima.
Hal itu dikatakan Edwina Clark, ahli gizi dan penasihat nutrisi di Timeline Nutrition, yang belum lama ini mengadakan kelas nutrisi untuk membahas penurunan sel karena usia dan bagaimana memperkuat sel otot.
Clark menyebut pentingnya kesehatan otot dalam rutinitasnya.
Ia juga mengatakan, buah delima bisa menjadi komponen utama untuk membuat otot lebih kuat.
Buah delima bisa menjaga kesehatan otot Buah delima mengandung ellagitannin, senyawa kimia yang kemudian diubah oleh bakteri usus menjadi urolithin A.
"Urolithin A secara klinis terbukti meningkatkan kekuatan otot dengan menghidupkan kembali mitokondria, organel yang memproduksi energi yang dibutuhkan sel tubuh." kata Clark.
Fungsi mitokondria, lanjut Clark, cenderung menurun seiring bertambahnya usia, dan urolithin A menghidupkan kembali mitokondria yang tidak berfungsi untuk memperbaiki kesehatan otot.
• 2 Laga Pertama Bali United Hadapi PS Tira dan PSM Makassar di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta
• Polres Karangasem Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada 2020, Ini yang Menjadi Atensi
• Fokus Liga I, Teco dan Tim Dokter Tekankan Pentingnya Asupan Gizi dan Pola Makan
Namun, hanya 30-40 persen orang yang memiliki bakteri usus yang tepat untuk memproduksi urolithin A.