Tips Sehat untuk Anda
Waspada, 5 Penyakit Berbahaya yang Sering Dikira Masuk Angin
Berikut ini adalah beragam penyakit yang sering dianggap sebagai masuk angin untuk diwaspadai
Perlu dipahami, serangan jantung atau dalam terminologi medis dikenal sebagai infark miokard akut (IMA) adalah penyakit akibat peradangan.
Proses peradangan ini bukan hanya terjadi secara lokal di jantung, tetapi juga secara sistemik.
Kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan temuan adanya beberapa tanda peradangan yang berkeliaran di dalam pembuluh darah, seperti peningkatan jumlah leukosit dan kehadiran C-reactive protein (CPR).
Peradangan itulah yang akhirnya membuat penderita serangan jantung mungkin akan merasa:
- Lesu
- Pusing
- Tak bertenaga
- Suhu tubuh meningkat
- Keluar keringat dingin
- Mual dan muntah
Semua gejala tersebut kiranya kerap ditafsirkan oleh orang awam sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.
Karena menduga itu, para penderitannya pun kemudian hanya mengakses pengobatan sederhana, seperti minta kerokan atau sekadar minum obat pereda rasa sakit.
Padahal, orang-orang tersebut membutuhkan penanganan medis lebih serius.
Jadi, penderita gejala masuk angin harus ditangani dengan penuh kewaspadaan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK)
2. Sakit mag
Orang kiranya sering juga keliru menganggap gejala sakit mag sebagai penyakit masuk angin yang biasa.
Padahal, jika sakit mag tidak ditangani dengan tepat, bisa berkembang menjadi penyakit gastritis kronis.
Melansir Health Line, ada beberapa komplikasi yang berkaitan dengan gastritis kronis, seperti penyempitan esofagagus yang menyebabkan sulit menelan dan nyeri dada, peritonitis (dinding lambung robek) yang dapat menimbulkan infeksi serius, termasuk kanker lambung.
Untuk memastikan kondisi yang terjadi saat mengeluh masuk angin, Anda akan lebih baik jika segera berkonsultasi dengan dokter.
Tapi setidaknya, berikut ini adalah beberapa gejala sakit mag yang bisa dikenali:
- Nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada
- Mual saat atau setelah makan
- Perut kembung dan terasa penuh
- Mudah kenyang
- Sering sendawa
- Intoleransi terhadap makanan berlemak
- Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit
- Naiknya asam lambung
- Penurunan berat badan
- Dalam kondisi parah, mual dan muntah biasanya akan terjadi secara terus menerus, bisa ditemukan tinja berwarna gelap atau mengandung darah, muntah darah, nyeri perut yang tiba-tiba dan terasa begitu menyakitkan, hingga sulit bernapas
3. Rematik hingg gangguan organ dalam