Guru Besar Fakultas Pertanian Sebut Eksistensi Subak Terancam Digerus Desa Adat
Guru besar Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Profesor I Wayan Windia mengatakan, saat ini eksistensi subak terancam digerus oleh desa adat.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Contoh lain misalnya, kalau ada investor membangun hotel bertingkat di samping pura, yang membeli sawah di kawasan itu. Bisa saja desa adat mengijinkan, tetapi subak tidak setuju,” imbuhnya.
Maka, untuk menghindari friksi seperti itulah, kata dia, maka diperlukan wadah koordinasi antar semua lembaga di lapangan mulai dari desa dinas, desa adat, subak dan bendega.
“Bukan justru dengan jalan subak dicaplok. Monopoli kewenangan justru berbahaya. Karena bisa saja mendorong timbulnya tindakan sewenang-wenang. Dalam sejarahnya (kune dreste), memang selalu ada koordinasi antar subak dan desa adat,” tandasnya. (*)
Tags
Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Prof Dr Ir I Wayan Windia M.S
subak
Desa Adat
TRIBUN-BALI.COM
Rekomendasi untuk Anda