Tips Sehat untuk Anda

Penyakit Menular Seksual Mycoplasma Genitalium, Sering Tak Ada Gejala, Bagaimana Penanganannya?

Penyakit ini bisa masuk dengan mudah melalui aktivitas seksual dan sering tidak menunjukkan tanda

Editor: Irma Budiarti
Tribun Bogor
Ilustrasi. 

TRIBUN-BALI.COM - Mungkin sudah tak asing dengan penyakit menular seksual, seperti herpes, chlamydia, kutil kelamin, gonore hingga bacterial vaginosis yang sebabkan gatal pada vagina.

Selain penyakit yang disebutkan sebelumnya, ada juga penyakit lain yang cukup parah pada kemaluan lelaki atau perempuan.

Penyakit ini bisa masuk dengan mudah melalui aktivitas seksual dan sering tidak menunjukkan tanda.

Karena tidak menunjukkan tanda inilah kita tidak bisa mengetahui ada atau tidaknya penyakit di dalam tubuh.

Kalau sudah parah penyakit ini baru memberikan efek samping yang menyerupai penyakit kelamin lain, sehingga kita akan susah mengenalinya dengan cepat dan melakukan penanganan yang terbaik.

Ternyata selain penyakit-penyakit seksual yang disebutkan di atas, masih ada satu lagi jenis penyakit seksual menular yang dampaknya juga mengerikan, yaitu Mycoplasma genitalium (MG).

Penyakit menular seksual Mycoplasma genitalium kini tengah meningkat di Inggris dan dipandang mengkhawatirkan karena penyakit ini resisten terhadap antibiotik.

Public Health England mengategorikan Mycoplasma genitalium sebagai penyakit menular seksual yang lebih banyak muncul selama musim panas, menurut laporan baru, yang dirilis pada Juni 2018.

Pekan lalu, British Association for Sexual Health and HIV  (BASHH) mengumumkan, mereka sedang mengerjakan pedoman nasional untuk manajemen penanganan Mycoplasma genitalium, dilansir dari Women's Health, Jumat (13/7/2018).

Mycoplasma genitalium rupanya bukanlah penyakit menular seksual yang muncul baru-baru ini.

Penyakit menular seksual itu pertama kali ditemukan pada awal1980-an, seperti dilaporkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Mycoplasma genitalium adalah bakteri yang menyerang sistem reproduksi baik pada lelaki maupun perempuan.

Sekilas penyakit ini hampir mirip dengan penyakit seks umum yang dialami masyarakat.

Namun, penyebarannya bisa berjalan dengan cepat sehingga bisa menyebabkan pandemi di lingkungan masyarakat.

Saat ini penelitian tentang  penyakit ini sedang dilakukan untuk mempelajari karakteristik dari virus itu sendiri.

Halaman
123
Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved