Kinerja Gubernur Bali
3 Hal Penting Selama 2 Tahun Kepemimpinan Koster dan Cok Ace, Termasuk Pelabuhan Segitiga Emas
Selama 2 tahun memimpin pemerintahan, Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati telah memberikan warna baru.
Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Sementara untuk pasar tradisional berkurang sebesar 35 persen.
Menurutnya ini adalah imbas penerapan Pergub Nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai.
“Keberpihakan nyata pada kearifan lokal terlihat dengan menggeliatnya usaha destilasi arak Bali dengan dikeluarkannya Pergub Nomor 1 Tahun 2020 tentang tata kelola minuman permentasi dan destilasi khas Bali. Ini kado istimewa kami kepada petani arak Bali,” kata Koster.
3. Infrastruktur yang telah dibangun
Dua tahun masa kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati, pihaknya mengatakan, sudah melakukan beberapa pembangunan dalam bidang infrastruktur.
Untuk pembangunan shortcut Mengwitani-Singaraja sudah selesai untuk titik 3, 4, 5, dan 6.
Selanjutnya akan dilanjutkan untuk pembangunan shortcut di titik 7, 8, 9, dan 10.
Dalam proses pembebasan lahan pihaknya menggunaan dana APBD Semesta Berencana sebesar Rp 193.5 miliar.
Sedangkan pembangunan shortcut menggunakan APBN dari Kementerian PUPR senilai Rp 968 miliar.
“Untuk pembangunan titik 7 dan 8 anggarannya sudah ada, namun karena Covid-19 diundur tendernya tahun ini, dan awal tahun 2021 dikerjakan lagi,” kata Koster.
Juga dilakukan pembangunan segi tiga emas, Sanur-Nusa Penida-Nusa Ceningan yang ditarget selesai tahun 2021.
Pembangunannya menggunakan dana dari APBN Kementerian Perhubungan dengan pagu anggaran Rp. 450 miliar.
Ditarget, pelabuhan ini selesai dibangun pada Juni 2021 dan akan diresmikan Menhub pada Agustus 2021.
Juga dilaksanakan penataan dan perlindungan kawasan Pura Besakih dengan membangun gedung parkir serta penataan bencingah.
Dananya sebesar Rp. 900 miliar yang bersumber dari APBD Semesta Berencana sebesar Rp. 400 miliar dan APBN Kementerian PUPR sebesar Rp. 500 miliar.