Serangan Hama Tikus Mengganas di Tabanan, Disbud Rencanakan Ngaben Tikus
Dinas Kebudayaan Tabanan mengusulkan menggelar upacara Mreteka Merana atau Ngaben Tikus di Tabanan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Disinggung mengenai anggaran yang diperlukan untuk menggelar ritual ini, Supanji menyebutkan jika sesuai koordinasi awal estimasi anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 300 juta.
• Kembali Terbakar, TPA Sente Klungkung Akan Direvitalisasi
• Video Wanita Diarak Tanpa Busana Diunggah di Youtube dan WhatsApp, Dua Kali Digerebek Warga
• Kebon Vintage Cars Cafe & Resto Ajak Tenant Lokal Berkembang Lewat Sunday Market dan Garage Sale
Anggaran tersebut nantinya mencakup secara keseluruhan di Tabanan.
Karena pelaksanaannya akan terpusat, namun untuk pelaksanaan lainnya seperti mepekeling, pengeropyokan, pembersihan, mreteka, lanjut pengabenan dilaksanakan serentak di Kabupaten Tabanan.
"Astungkara bisa terlaksana di 2021 mendatang," katanya.
Seperti diketahui, musim tanam padi di Kabupaten Tabanan tahun ini mendapat serangan berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT).
Dalam 6 bulan ini atau periode Januari hingga pertengahan Juli 2020, total tanaman padi yang diserang oleh salah satu OPT, yakni tikus mencapai 527 hektare dan menyebabkan 124 hektare mengalami puso (gagal panen).
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Dinas Pertanian Tabanan, dari total 527 hektare lahan yang diserang, lahan terluas yang terserang adalah di Kecamatan Kerambitan.
Untuk Kecamatan Kerambitan total padi petani yang diserang seluas 254 hektare, Kecamatan Tabanan seluas 107 hektare dan Kecamatan Penebel seluas 93 hektare.
Kemudian untuk kecamatan lainnya juga diserang, namun jumlahnya jauh lebih sedikit.
(*)