Soal Keluhan Sopir Angkutan Umum dengan Keberadaan Angkutan Perintis di Nusa penida, Ini Kata Bupati
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ketika dikonfirmasi menjelaskan, dirinya pun sempat mengira 8 mobil perintis yang dibantukan pemerintah pusat
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Keberadaan angkutan perintis bantuan dari pemerintah pusat, mulai dikeluhkan masyarakat.
Selain karena mobil perintis yang diberikan merupakan mobil bekas yang sudah berusia tua, keberadaan angkutan umum tersebut juga dianggap mengancam mata pencaharian para sopir angkutan umum di Nusa Penida.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ketika dikonfirmasi menjelaskan, dirinya pun sempat mengira 8 mobil perintis yang dibantukan pemerintah pusat ke Nusa Penida merupakan mobil baru.
Namun ternyata semuanya merupakan mobil lama, dan sempat diinformasikan satu mobil sempat mogok di Nusa Lembongan beberapa waktu lalu.
• Koordinator Staf Khusus Presiden Pastikan Beri Perhatian Khusus pada Penanganan Pandemi di Bali
• Glodon dan Tunas Jaya Sanur Terapkan BIM Cubicost Dalam Proyek Pasar Umum Gianyar
• Tepat Hari Ini, Lionel Messi Dijadwalkan Ikut Latihan Bersama Barcelona
" Angkutan perintis memang begitu, semuanya mobil lama. Tapi bagaimanapun niat baik pemerintah, harus disyukuri," ungkap Suwirta, Senin (7/9/2020).
Menurut Suwirta, angkutan perintis tersebut sifatnya hanya sementara.
Jika nanti angkutan umum sudah berperan maksimal, angkutan perintis ini akan berhenti beroperasi.
" Ini semuanya untuk memotivasi angkutan umum yang ada. Serta yang paling penting, membantu masyarakat ditengah-tengah situasi himpitan ekonomi seperti saat ini. Sehingga bisa menikmati harga transportasi yang lebih murah," jelas Suwirta.
Namun Suwirta tidak menampik, jika kehadiran mobil angkutan perintis itu mengusik para sopir angkutan umum di Nusa Penida.
Namun menurutnya kepentingan publik, harus diutamakan daripada kepentingan beberapa pihak.
Apalagi dalam situasi pendemi seperti saat ini, kepentingan umum harus lebih diprioritaskan.
" Yang jelas angkutan perintis ini dibantu pemerintah pusat untuk operasionalnya, sehingga pengeluaran masyarakat untuk angkutan bisa berkurang. Namun satu sisi memang ada polemik, sopir angkutan umum di Nusa Penida berkurang pendapatannya. Tapi kita semua harus berpikir dalam lingkup yang lebih luas. Masyarakat disaat seperti ini, perlu angkutan dengan tarif yang murah," jelas Suwirta.
Dari segi kelayakan, angkutan perintis dari segi kelayakan terdiri mobil-mobil yang sudah cukup tua semua.
Serta ukurannya pun relatif besar, untuk ukuran jalan di Nusa Penida.
Namun ketika dites di semua trayek, mobil bisa masuk.
• Van de Beek Disebut Bisa Jadi Penerus Paul Pogba di Man United
• Ketua DPRD Lebak Tewas di Kamar Hotel, Sedang Ditemani Teman Wanita
• Bos PSG Konfirmasi Neymar dan Mbappe Bertahan di Les Parisiens