Corona di Bali

Kunjungan di Pantai Legian Ramai dan Viral, Kadispar Temui Desa Adat, Begini yang Disampaikannya

Dinas Pariwisata Provinsi Bali bersama jajaran menemui pengelola pantai yakni Kantor Desa Adat Legian, Selasa (8/9/2020) siang

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Foto : Suasana pertemuan Kadispar Bali dengan Desa Adat Legian menindaklanjuti viral video ramai kunjungan di Pantai Legian. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menanggapi viralnya video di sosial media yang menampilkan ramainya pengunjung di Pantai Legian, Badung, Bali, pada weekend minggu lalu.

Dinas Pariwisata Provinsi Bali bersama jajaran menemui pengelola pantai yakni Kantor Desa Adat Legian, Selasa (8/9/2020) siang.

"Kedatangan kami bersilaturahmi sekaligus juga mohon dukungan dari Jero Bendesa Adat Legian, Lurah Legian sehubungan kemarin kan ada penegakan hukum bagi yang melanggar protokol kesehatan. Karena Legian ini adalah basis dari turisme kita jadi alangkah bagusnya kami kesini dulu untuk melakukan sosialisasi, mendharmasuaka, karena beliau-beliau ini adalah bagian dari sinergi Dinas Pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, kalau pihaknya sendiri mustahil bisa mewujudkan tertibnya masyarakat dalam menerapkan prokes tanpa kebersamaan bersama mereka.

7 Gejala Depresi yang Harus Diwaspadai, Termasuk Menangis Tanpa Alasan

Sipropam Polres Badung Lakukan Sidak Penggunaan Masker di Semua Ruangan Polres

Hati-Hati, 9 Akibat yang Ditimbulkan jika Sering Makan Berlebihan, Kecemasan hingga Perubahan Memori

Hal ini selain sangat penting untuk menekan bertambahnya kasus positif baru Covid-19 di Bali juga kepentingan ekonomi kita dapat mulai kembali bangkit.

"Sehat dan ekonomi itu sama pentingnya. Kepentingan lain kita terus berupaya pariwisata (untuk wisman) dapat kembali dibuka, dengan indikator-indikator satu angka kematian bisa kita tekan serendah-rendahnya, dua yang sembuh harus lebih banyak daripada yang terpapar, dan yang terpapar bisa kita tekan," ungkap Putu Astawa.

Apabila indikator-indikator tersebut bisa kita wujudkan, kepercayaan wisman maupun wisnus Bali akan kembali tumbuh dan kita bisa membuka lebih luas.

Disinggung tindak lanjut video viral ramai kunjungan di Pantai Legian, ia menyampaikan namanya video bisa saja direkayasa oleh orangnya dengan menzoom video sehingga kesannya ramai.

"Itu (video viral) yang lewat kan, yang penting kita jadikan pembelajaran kedepan ini. Hal-hal seperti itu harus kita hindari jangan sampai terjadi lagi. Karena nama baik Bali atau Kuta dan Legian itu perlu kita jaga dan perlu kita pelihara," jawabnya.

Ia menambahkan, tindak lanjut kedepannya kita bisa menjalin komunikasi, menyerap aspirasi, dan lain-lainnya, apakah ada halangan dilapangan dan kita bisa dengan cepat atasi.

Apakah akan meninjau langsung penerapan prokes di Pantai Legian dan melihat keramaian yang sebelumnya viral?

Putu Astawa mengatakan, belum akan dilakukan karena untuk hari setelah dari Legian akan berkunjung ke Kantor Desa Adat Canggu.

Sementara itu, Bendesa Adat Legian, AA. Made Mantra menyampaikan, pihaknya di Pantai ada pengurus Pengelolaan Pantai dan ada pengawasan.

"Jadi protokol kesehatan itu sudah jelas sangat ketat disana. Tapi logikanya apa yang dibatasi karena jumlah kunjungan yang masuk ke Pantai itu pun terbatas hanya sebatas penduduk lokal yang kepentingannya pun juga terbatas hanya olahraga, sebatas mancing, dan menikmati suasana pantai," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved