Mengenal Happy Hipoxia pada Pasien Covid-19, Gejala yang Membuat Pasien Terlihat Sehat

Orang yang mengalami happy hipoxia justru terlihat sehat tanpa mengalami masalah kesehatan yang serius.

Pixabay
Ilustrasi pakai masker di tengah wabah covid-19 - 

Martin J. Tobin spesialis paru-paru dari Loyola University Medical Center mengatakan, happy hipoxia juga bisa terjadi karena otak tidak segera mengenali bahwa kadar oksigen dalam darah berkurang.

5 Arti Mimpi Diculik, Kehilangan Sesuatu Berharga, Tapi Juga Pertanda Keberuntungan Besar

Dua Orang Mabuk yang Kecelakaan di Sidakarya Denpasar Diduga Korban Tabrak Lari

Jerinx Walkout, Tim Jaksa Tetap Bacakan Dakwaan

"Kondisi ini bisa membuat tingkat oksigen tubuh telah mencapai titik terendah tanpa disadari. Akibatnya, pasien bisa sesak napas," ucap Tobin.

Selain itu, lebih dari separuh pasien yang mengalami happy hipoxia memiliki kadar karbon dioksida yang rendah.

Menurut Tobin, kondisi ini juga bisa mengurangi efek kadar oksigen pada darah.

"Ada kemungkinan juga virus corona memberi efek yang aneh dalam merespon tingkat oksigen dalam tubuh," ucapnya.

Menurut Tobin, kondisi ini juga bisa saja membuat banyak pasien positif Covid-19 juga kehilangan indera penciuman.

Keluar dari Sidang, Jerinx: Saya Tidak Dengar Apa, Putus-Putus

Reaksi Masing-masing Zodiak Saat Cemburu: Scorpio Santai, Cancer Minta Putus, Libra Balas Dendam

Mendagri Minta Sosialisasi Peraturan KPU Berkaitan dengan Prokes Agar Dilakukan Lebih Masif

Mencegah happy hipoxia

Menurut ahli paru-paru dari Icahn School of Medicine at Mount Sinai, New York, Udit Chaddha, cara paling mudah untuk menghindari happy hipoxia adalah dengan memantau kadar oksigen dalam tubuh menggunakan alat bernama pulse oximeter, Alat ini berfungsi utuk mengukur saturasi oksigen yang dibawa dalam sel darah merah manusia.

"Penggunaanya hanya dengan menempelkan ujung jari ke alat," ucap Chaddha.

Kita bisa mendapatkannya di apotek atau toko online.

Orang-orang yang termasuk dalam kelompok berisiko tingi juga sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kadar oksigen dalam darah.

"Banyak ahli mengatakan pulse oximeter yang dijual di toko tidak cocok untuk beberapa orang. Itu sebabnya, kita juga harus berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan perangkat yang tepat," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Happy Hipoxia Pada Pasien Covid-19 dan Cara Mencegahnya"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved