Terkait Keluhan Orangtua Siswa, Kadisdik Klungkung Minta Sekolah Tidak Banyak Pungutan
"Intinya pihak sekolah melihat kondisi keuangan masayarakatlah. Jangan banyak pungutan, hal ini sudah saya sampaikan ke sekolah" jelas Dharmawan,
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Salah satu sekolah negeri di Klungkung, disebut meminta pembayaran uang SPP, uang seragam, dan bahkan uang MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah).
Hal ini pun dikeluhkan oleh orang tua siswa, karena selama ini siswa belajar secara online di rumah dan situasi ekonomi sedang sangat sulit.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung I Dewa Gde Dharmawan mengungkapkan, dirinya sudah mengimbau ke sekolah untuk memberikan keringanan terkait pembayaran apapun ke siswa.
Mengingat situasi ekonomi yang saat ini masih sulit karena pandemi.
"Intinya pihak sekolah melihat kondisi keuangan masayarakatlah. Jangan banyak pungutan, hal ini sudah saya sampaikan ke sekolah" jelas Dharmawan, Jumat (11/9/2020).
• Perkuat Sinergi, Garuda Indonesia Audiensi dengan Pangdam IX/Udayana
• TNI Siap Ganti Rugi Terkait Insiden Kecelakaan Ranpur Lapis Baja yang Tabrak Gerobak & 4 Motor
• Siapa di Antara Bawang Merah atau Bawang Putih yang Memiliki Sifat Baik? Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD
Menurutnya, seharusnya tidak ada lagi pungutan apapun yang dilakukan oleh sekolah. Apalagi seragam yang pengadaannya harus dari peguyuban orang tua.
"Nanti akan saya ingatkan kembali ke semua kepala sekolah terkai hal ini," ungkapnya.
Sebelumnya, salah seorang orang tua siswa mengeluh karena ditagih biaya Rp 2,2 juta, untuk biaya seragam oleh salah satu SMA Negeri di Klungkung.
Termasuk biaya SPP yang dibayar dimuka, serta biaya MPLS ( masa pengenalan lingkungan sekolah) yang dilakukan secara online. (*)