Ini Perbedaan Batuk Akibat Infeksi Covid-19 dan Batuk Biasa

Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, tercatat 70% pasien positif bergejala menderita batuk.

Editor: Wema Satya Dinata
Gambar oleh Anastasia Gepp dari Pixabay
Foto ilustrasi seorang wanita mengalami batuk 

TRIBUN-BALI.COM - Batuk adalah salah satu bentuk pertahanan alami tubuh untuk mengeluarkan zat penyebab iritasi, seperti lendir, serbuk sari, asap atau alergen.

Dalam kasus virus corona, batuk umumnya dirasakan oleh sebagian besar pasien bergejala.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, tercatat 70% pasien positif bergejala menderita batuk.

Bagaimana cara membedakan batuk karena Covid-19 dan batuk biasa?

Oka Rusmini Adaptasi Kidung Jerum Kundangdya Jadi Novel, Perluas Bacaan Karya Klasik di Zaman Modern

Azriel Hermansyah Dikabarkan Sedang Mendekati Gadis Bali, Begini Respons Ashanty & Anang

Ivan Gunawan Dikabarkan Akan Menikah dengan Bella Aprilia Tahun Depan, Begini Tanggapan Ruben Onsu

Mengingat Covid-19 mengiritasi jaringan paru-paru, maka batuk menjadi kering dan berkepanjangan.

Batuk itu disertai dengan sesak napas dan nyeri otot.

Saat virus mulai berkembang, jaringan paru-paru dipenuhi dengan cairan dan Anda mungkin merasa lebih sesak napas saat tubuh berjuang untuk mendapatkan cukup oksigen.

Beda batuk kering dan basah

Dikutip dari Science Alert, 17 April 2020, batuk basah mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan bagian bawah ke dalam mulut.

Bunyi batuk basah ini disebabkan oleh cairan di saluran napas dan dapat disertai dengan suara mengi saat menarik napas.

Saluran napas bagian bawah memiliki lebih banyak kelenjar sekretorik daripada tenggorokan Anda, itulah sebabnya infeksi saluran pernapasan bagian bawah menyebabkan batuk basah.

Sementara itu, batuk kering tidak menghasilkan dahak.

Biasanya dimulai di bagian belakang tenggorokan dan menghasilkan suara kasar.

Batuk kering tidak melegakan saluran pernapasan sehingga penderita sering menggambarkannya sebagai batuk yang tidak memuaskan.

Senior Consultant Pulmonary Critical Care Medicine, Aster Prime Hospital, Dr Ravindra Nallagonda mengatakan, batuk kering terjadi karena terdapat peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan.

Heboh di Media Sosial Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Lampu Ruangan Nyala Semua, Ini Faktanya

Risiko Infeksi, Cal Crutchlow Absen di MotoGP San Marino 2020

Ungkap Parahnya Corona di Brasil, Ini Doa Teco Bagi Anak Eks Pelatih Persija yang Positif Covid-19

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved