Corona di Bali

Gede Tedy Pertanyakan Hasil Swab Berbeda Antara Tes Mandiri & Gratis, Begini Penjelasan Gugus Tugas

I Dewa Gede Tedy Setiawan (22) warga Desa Manistutu Kecamatan Melaya, mempertanyakan adanya perbedaan hasil swab, yang dialaminya.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ady Sucipto
Freepik
Ilustrasi Covid-19. 

Pada saat menjalani perawatan berupa pemberian infus, kemudian orangtua Tedy, diminta supaya Tedy dirawat di ruang isolasi penaganan Covid 19 RSU Negara.

"Tapi orangtua saya mengajukan apakah bisa dibedakan? Jadi mau minta ruangan sendiri. Dokter bilang, tidak boleh dan harus disamakan semuanya. Akhirnya dikasih dua pilihan isolasi mandiri atau di rumah sakit.

Saya memilih isolasi sendiri di rumah dan sekitar pukul 05.30 Wita pulang dari RSU Negara, dengan membawa obat mual dan lain sebagainya. Jadi saat di Rumah sakit, saya juga di infus tensi naik kembali normal, dari 70 berangsur membaik," ungkapnya.

Tedy mengaku, setelah pulang, pada Senin (7/9/2020) ia kemudian dihubungi oleh petugas surveilance, bahwa harus menjalani swab tes.

Karena, demi kepentingan bersama, maka ia mengikuti segala prosedur swab tes.

Dan akhirnya swab dilakukan di Hotel Jimbarwana Jalan Udayana, Kecamatan Negara. Kemudian, sekitar dua hari setelahnya, atau pada Rabu (9/9/2020) keluar hasilnya, dan dinyatakan positif.

"Jadi saya tidak langsung dikasih surat. Dari telfon dari wa bu bidan puskesmas Melaya dan Kepala wilayah telfon juga ngomong positif. Jadi saya disuruh tenang dan jangan panik dikasih tahu positif," paparnya.

Akhirnya, orangtua Tedy berinisiatif menjalankan swab tes mandiri pada Kamis (10/9/2020).

Sebab, dari hasil positif RSU Negara, ia diminta untuk isolasi mandiri dan menutup dagangan toko sembako orangtuanya.

Tentu saja, hal itu berakibat buruk. Sedangkan, roda ekonomi keluarganya bertumpu pada toko.

"Terus akhirnya tanggal 10 malam saya berangkat ke Denpasar, mas. Saya menginap dulu di hotel, baru pada 11 September ke klinik di daerah Jalan Diponegoro. Dan akhirnya pada tanggal 13 Malam hasil keluar dan saya dinyatakan negatif," ungkapnya.

Tedy menegaskan, karena perbedaan hasil antara tes mandiri dan tes gratis di RSU Negara.

Perbedaan hasil ini kemudian membuat masyarakat kebingungan.

Pada dasarnya, ia tidak ingin menyudutkan rumah sakit. Hanya saja, perbedaan hasil yang ada ini, sangat berdampak pada ekonomi keluarganya.

"Dan saya tidak ada gejala seperti Covid pada umumnya (sesak napas batuk dan pilek serta indera penciuman hilang). Jadi ini, saya Unggah ke medsos karena berefek pada ekonomi keluarga saya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved