Pemerintah Bakal Restorasi Terumbu Karang di Lima Wilayah Pesisir Bali

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, I Made Sudarsana mengatakan, restorasi terumbu karang ini merupakan inisiatif dari Kemenko Marves

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
KOMPAS/LASTI KURNIA
ilustrasi-Kegiatan restorasi terumbu karang 

Hanya saja ia belum bisa memastikan berapa jumlah tenaga kerja tersebut. Kepastian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan masih menunggu hasil survei dari LIPI.

"Kalau luas dia cakupannya, ya tentunya kita butuh tenaga kerjanya banyak juga," paparnya.

Sementara, kelima wilayah pesisir Bali yang direncanakan untuk program tersebut luasnya diperkirakan mencapai belasaan hektare.

"Tapi itu baru prediksi awal, belum pasti. Bisa berkembang, bisa berkurang. Nanti tergantung hasil survei dari LIPI. Karena sekarang LIPI kan sedang bergerak ini," kata dia.

Saat ditanya kapan pelaksanaan program tersebut, Sudarsana mengatakan bahwa saat ini sudah dimulai.

Hanya saja tahapan pelaksanaan mulai dari survei dan juga rapat-rapat dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan juga menentukan pelaku program tersebut.

Sementara itu, Kemenko Marves RI melalui siaran persnya mengatakan bahwa Pemerintah tengah mengajukan program PEN padat karya melalui restorasi terumbu karang di Pantai Sanur, Serangan, Nusa Dua, Pantai Pandawa hingga perairan Buleleng, Bali.

Hal ini guna membantu masyarakat pesisir di Bali dalam upaya mitigasi menghadapi dampak pandemi Covid-19 khususnya di sektor kelautan dan wisata bahari.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelola Konservasi Perairan dan Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil Kemenko Marves, Andreas A Hutahaean menuturkan, program PEN merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian.

"Untuk perairan Nusa Dua ini merupakan salah satu target lokasi program PEN kami, karena masuk dalam satu dari lima titik restorasi terumbu karang yang akan dilakukan di Bali dan tempat untuk Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) yang di luncurkan pada saat IMF-WB Annual Meeting 2018 yang lalu. Program ini nantinya dilaksanakan oleh Kemenko Marves bekerja sama dengan KKP,” kata dia, Rabu (16/9/2020).

Andreas menjelaskan, untuk saat ini Bali sendiri merupakan satu-satunya daerah yang diajukan mendapatkan dana PEN untuk restorasi terumbu karang dengan total pengajuan sebesar Rp. 115 Miliar dan masih dalam penggodokan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.

“Selain itu, dipilihnya Bali karena merupakan tujuan wisata bahari dengan keindahan bawah lautnya yang banyak diburu wisatawan. Bali juga merupakan tumpuan ekonomi masyarakat dan pemerintah daerahnya. Sehingga di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi di Bali, pemerintah pusat hadir dengan memberikan trigger untuk memutar ekonomi dari bawah,” jelasnya.

Program PEN diharapkan dapat terealisasi pada awal Oktober mendatang ini nantinya disalurkan melalui program padat karya.

Program padat karya ini disinyalir akan menyerap tenaga kerja 10.000-11.000 orang.

Selain penanganan krisis kesehatan, pemerintah juga menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM). (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved