Pencarian Pemancing Hilang di Perairan Desa Perancak Jembrana Dilanjutkan Hingga 7 Hari
Empat hari sudah pencarian pemancing hilang di perairan Desa Perancak, Jembrana, Bali
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Empat hari sudah pencarian pemancing hilang di perairan Desa Perancak, Jembrana, Bali, sebelumnya disebut Desa Air Kuning, Jembrana.
Selama empat hari itu, sudah 12 kali petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana melakukan putaran pencarian korban hilang.
Atas hal ini pencarian akan tetap dilakukan sesuai protap, yakni selama tujuh hari atau kurang tiga hari ke depan.
Kepala Pos Pertolongan dan Pencarian I Komang Sudiarsa mengatakan, ketika tujuh hari tidak ditemukan, maka pencarian oleh tim akan dihentikan.
Langkah selanjutnya yang dilakukan hanyalah pemantauan dan siap siaga evakuasi, ketika ada tanda-tanda korban terlihat atau ada kemunculan.
“Ketika sampai tujuh hari maka kami hanya pemantuan. Tapi kami berharap supaya segera ditemukan,” ungkapnya.
Sudiarsa mengaku, memang secara ilmu evakuasi yang dipelajarinya, tubuh manusia itu akan terangkat ke permukaan dalam rentang tiga atau empat hari.
• Basarnas, BPBD hingga Warga Cari Korban yang Hilang Akibat Jukung Tabrakan Perahu Porsesain
• Sanur Zona Merah Covid-19, Pengunjung Pantai Tetap Ramai, Made Ruta Keluhkan Warga Tidak Taat Prokes
• Dinas Damkar Buleleng Bakal Bangun Pos Pemadam di Kecamatan
Namun, kemunculan tubuh manusia itu tergantung pada tubuh manusia itu sendiri dan kontur bawah laut.
Apakah di dalam laut itu karang atau palung, dan itu yang belum diketahui pihaknya.
“Untuk regu penyelamat atau penyelam masih belum bisa diterjunkan. Karena sifat regu penyelam itu diterjunkan ketika koordinat pasti tubuh manusia itu diketahui,” jelasnya.
Sebelumnya, dari keterangan korban selamat yang satu jukung dengan korban hilang, awalnya korban selamat dan hilang sedang menunggu air pasang untuk kembali ke pantai.
Sehingga meletakkan jangkar beberapa ratus meter dari bibir pantai.
Saat mereka tiduran, kemudian ditabrak oleh kapal selerek, Selasa (15/9/2020) lalu sekitar pukul 06.00 Wita.
Dua korban yang berada di jukung ialah I Made Ludra, 26 tahun, warga Banjar Perancak Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, yang selamat dari peristiwa ini.
• Nyoman Astama Ditunjuk Sebagai Perwakilan Kadin Ukraina di Indonesia
• Mulai Senin Besok, Pegawai di Buleleng yang Bekerja di Kantor Dibatasi Hanya 25 Persen
• Polsek Denpasar Barat Melaksanakan Penertiban Protokol Kesehatan