Corona di Bali
Pecalang Sampai Jengkel, Warga di Pantai Sanur Banyak yang Tak Taati Protokol Kesehatan
Sebab masih banyak yang tak menggubris saat diberitahu agar memakai masker secara benar dan tetap menjaga jarak aman.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pecalang yang bertugas mengimbau warga agar patuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 kadang merasa jengkel.
Sebab masih banyak yang tak menggubris saat diberitahu agar memakai masker secara benar dan tetap menjaga jarak aman.
"Kadang-kadang saya malah dilawan oleh warga yang gak pakai masker atau pakai masker tapi di dagu," tutur Made Ruta, pecalang dari Desa Adat Sanur saat ditemui di Pantai Sanur Denpasar, Jumat (18/9/2020) sore.
"Untuk apa maksa saya pakai masker Pak, saya sesak kalau pakai masker," kata Made Ruta mengutip pernyataan warga menanggapi imbauannya.
Tak hanya warga lokal atau wisatawan domestik yang berkunjung ke Pantai Sanur yang sulit diatur.
Menurut Ruta, tak sedikit juga wisatawan mancanegara yang tidak benar menggunakan masker.
"Bule juga suka ngelawan kalau dikasih tahu. Tugas saya kan ngasih tahu saja, untuk kesehatan mereka juga kan," kata Made Ruta.
Di Pantai Sanur, ada empat orang pecalang yang ditugaskan setiap banjar untuk ikut mengawasi masyarakat yang berkunjung ke pantai wisata favorit tersebut.
Ruta mengaku tidak digaji selama bertugas sebagai pecalang.
"Saya tidak digaji sekarang, kalau dulu ada," ucapnya.
Pantauan Tribun Bali di Pantai Sanur Denpasar, Jumat (18/9/2020) sekira pukul 16.58 Wita, pantai ini masih banyak dikunjungi masyarakat untuk berekreasi bersama keluarga, teman dan pasangan mereka.
"Saya ke sini hanya liburan saja sama keluarga biar gak setres.
Saya kan sudah pakai masker jadi gak terlalu takut sih," kata Kadek Mira Yanti, seorang pengunjung.
Seperti disaksikan Tribun Bali, ada pengunjung yang mandi ada juga yang sekadar duduk di pesisir pantai sambil bercengkerama.
Terlihat sebagian pengunjung pantai ini melepas masker saat memasuki pesisir pantai.