Corona di Bali

Tak Lagi Merawat Pasien Covid-19, Mulai Oktober RS Pratama Giri Emas Kembali Rawat Pasien Umum

Mulai Oktober 2020 mendatang, RS Pratama Giri Emas tidak lagi digunakan untuk merawat pasien Covid-19

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Sekda Buleleng, Gede Suyasa. 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Mulai Oktober 2020 mendatang, RS Pratama Giri Emas tidak lagi digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

Pemkab Buleleng akan memusatkan penanganan pasien bergejala sedang dan berat di RSUD Buleleng atau rumah sakit swasta.

Hal ini dilakukan sesuai surat edran Gubernur Bali Nomor 487/GugusCovid19/IX/2020 tentang pengutan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Bali.

Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa dikonfirmasi, Minggu (20/9/2020), mengatakan, dalam penguatan penanganan Covid-19 di rumah sakit, pihaknya sedang merancang untuk menambah kapasitas ruang perawatan di RSUD Buleleng.

Jumlahnya, sebut Suyasa, masih diperhitungkan, mengikuti situasi perkembangan kasus.

RSUD Buleleng sendiri dipilih sebagai pusat penanganan pasien Covid-19 karena telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.

Sehingga pemerintah dapat lebih mudah untuk mengajukan klaim biaya perawatan pasien ke pusat.

Sementara di RS Pratama Giri Emas, masih berstatus sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dan tidak bisa men-cover biaya kebutuhan pasien.

Dua Pasien Covid-19 di Tabanan Meninggal Dunia, Positif Bertambah 11 Orang, Sembuh 7 Orang

Waspada 7 Gejala Baru Covid-19: Silent Hypoxia, Pembekuan Darah Hingga Masalah Pencernaan

Bertambah, Satu Pasien Probable Covid-19 di Jembrana Meninggal Dunia

Dengan demikian, Pemkab Buleleng pun berencana akan mengembalikan lagi pelayanan di RS Pratama Giri Emas untuk pasien umum, pada Oktober 2020 mendatang.

“Penanganan Covid-19 akan dipusatkan di RSUD dengan manajemen baru. Akan ada penambahan ruang isolasi baru, serta sudah disiapkan ruang Lab PCR. Penambahan ruangan nanti tergantung kebutuhannya. Selama ini ruang Lely di RSUD sudah kami jadikan tempat isolasi. Sementara di ruang mahotama jadi tempat transit pasien yang hasil swabnya belum keluar. Rencana penambahan ruangan ini sedang kami diskusikan,” terang Suyasa.

Update Covid-19 di Buleleng

Sementara terkait perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng, pada Minggu (20/9/2020), terjadi penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 9 orang.

Dengan rincian satu orang asal Kecamatan Sukasada, dua orang asal Kecamatan Seririt, satu orang asal Kecamatan Tejakula, satu orang asal Kecamatan Sawan, tiga orang asal Kecamatan Buleleng, satu orang lainnya asal Kecamatan Gerokgak.

Terdapat pula dua kasus kematian akibat Covid-19.

Dimana kedua pasien yang meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Buleleng.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved