Kenang Almarhum Rinaldy, Rekan Kerja Berduka dan Ungkap Sosok yang Tak Pernah Mengeluh
Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Rinaldy Harley Wismanu di Yogyakarta.
Setelah memutilasi beberapa bagian tubuh Rinaldy harley Wismanu, tersangka Fajri dan Laeli memindahkannya ke Apartemen Kalibata City.
"Itu masih menggunakan pisau daging. Proses mutilasi pertama selesai dilakukan pada 12 September dini hari dan setelah itu dibawa ke Apartemen Kalibata," kata penyidik Iptu Sigit.
Esok harinya, Minggu (13/9), tersangka Fajri kembali mendatangi apartemen di Pasar Baru tersebut. Saat itu dia melanjutkan memutilasi jasad korban dengan menggunakan gergaji besi.
Potongan tubuh korban kemudian dimasukkan ke dalam koper untuk ditempatkan sementara di Apartemen Kalibata City.
Setibanya di Apartemen Kalibata City, tersangka Fajri menaburi 2 koper dan 1 tas ransel berisi potongan tubuh korban dengan serbuk kopi untuk menghilangkan bau mayat.

Sikap Tenang Fajri
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyoroti ketenangan Djumadil Al Fajri (26), salah satu pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu.
Korban dimutilasi di Apartemen Mansion, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Dari 37 adegan rekonstruksi yang dilakukan, peran Fajri lebih banyak dibanding dengan tersangka Laeli Atik Supriatin (27).
"Ketenangan yang seperti itu karena yang banyak melakukan di sini tersangka DAF ini, inilah yang kita nantinya akan kita antar ke psikiater. Tapi kalau dilihat dari bentuknya, tidak ada sakit jiwanya, tidak ada. Orang normal dia," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (20/9/2020).
Yusri menjelaskan, Fajri dan Laeli membunuh Rinaldi di Apartemen Mansion, Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada (9/9). Korban kemudian dimutilasi.
Potongan tubuh korban itu kemudian disimpan selama 3 hari di Apartemen Mansion.
Setelah itu, pada (12/9), kedua pelaku membawa potongan tubuh korban ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, menggunakan koper.
"Setelah kita rekonstruksi tanggal 9 (September) dieksekusi, ditinggalkan dulu 3 hari di situ. Dia perpanjang lagi di penginapan di Pasar Baru. Sampai eksekusi tanggal 12, 12 itu cuma badannya di tengah dan tangan masukin ke koper langsung diantar ke Kalibata."
"Tanggal 13 (September), baru yang (potongan tubuh) atas lagi. Bahkan sempat menginap di situ satu malam bersama-sama dengan jenazahnya. Alasannya kecapean, ketiduran," kata Yusri.