Trump Tegaskan Tak Membiarkan TikTok Dikuasai China

Oracle bakal bertindak sebagai mitra data, dengan perusahaan retail Walmart juga ikut ambil bagian sebagai TikTok Global.

Editor: Wema Satya Dinata
BBC Indonesia
Ilustrasi-TikTok di tengah perseteruan Amerika Serikat yang dipimpin Donald Trump dengan China yang dikomandoi Xi Jinping. 

TRIBUN-BALI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan, dia berjanji akan menghalangi upaya China untuk kembali mencengkramkan pengaruhnya di aplikasi TikTok.

Komentarnya memunculkan anggapan bahwa kesepakatan yang terjadi akhir pekan lalu hanyalah upaya agar aplikasi itu tak dilarang di sana.

"Deal" yang terjadi melibatkan ByteDance selaku perusahaan induk TikTok, serta salah satu raksasa teknologi di Silicon Valley, Oracle.

Nantinya, Oracle bakal bertindak sebagai mitra data, dengan perusahaan retail Walmart juga ikut ambil bagian sebagai TikTok Global.

Mendagri: Pilkada Momentum Memilih Pemimpin yang Mampu Tangani Krisis Pandemi Covid-19

Kasus Covid-19 di Indonesia Catat Rekor Tertinggi, Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat Disiplin 3M

Gubernur Banten Wahidin Halim Perpanjang PSBB Satu Bulan

Namun detil perjanjian masih misteri, dengan isu yang harus dibahas berapa pembagian keuntungan di perusahaan baru tersebut.

Lebih penting lagi, siapa nantinya yang bakal mendapatkan kontrol penuh atas data dan algoritma, apakah China ataukah AS.

Kepada Fox News, Trump memastikan dia tidak akan membiarkan ByteDance untuk berkuasa, dan bakal membatalkannya jika skenario itu sampai terjadi.

"Oracle dan Walmart akan berkuasa penuh. Jika sampai kami dapati mereka tak mempunyai kekuasaan, maka kesepakatan itu takkan saya restui," kata dia.

ByteDance, yang berada dalam tekanan Beijing untuk tak menuruti AS, menyatakan mereka akan mengamankan 80 persen saham jika sampai melantai di bursa efek.

Mereka mengklaim kesepakatan tersebut tidak termasuk transfer segala algoritma dan data, dan menegaskan laporan yang berkembang hanya rumor.

Namun seperti diberitakan AFP Senin (21/9/2020), Oracle melalui wakil presiden Ken Glueck memberikan penjelasan berbeda.

"Selama pendirian TikTok Global, Walmart/Oracle akan melakukan investasi dengan keuntungan usaha hanya diberikan kepada pemiliknya," ujar dia.

Glueck menyatakan perusahaan AS yang bakal menjadi mayoritas, dengan ByteDance tak bakal mendapatkan status kepemilikan.

Aplikasi berbagi video yang kini menjadi tren di kalangan generasi muda dunia itu menjadi salah satu sumber memanasnya China dan Barat.

Valentino Rossi Dikabarkan Akan Pindah ke Petronas, Siap-siap Pengumumannya di MotoGP Catalunya

Kapolri Keluarkan Maklumat, Larang Konvoi dan Arak-arakan Massa dalam Setiap Tahapan Pilkada

Novak Djokovic Merasa Aneh Tidak Menghadapi Nadal di Final

Trump kemudian menuding aplikasi tersebut membahayakan keamanan nasional AS karena dijadikan alat pengumpulan data oleh intelijen Beijing.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Berjanji Bakal Halangi TikTok Kembali Dikuasai China",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved