Ada 2000-an OTG di Denpasar, 60 Persen Ber-KTP Luar Denpasar
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar mengatakan, di Denpasar terdapat 2000-an orang yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar mengatakan, di Denpasar terdapat 2000-an orang yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 60 persennya ber-KTP dari luar Denpasar.
Mereka tinggal di Denpasar dengan berbagai profesi.
OTG inilah yang berpotensi menjadi penular Covid-19.
• Mengenal Sosok TakaShinReisa, Cosplayer yang Mewakili Bali Dalam Ajang ICGP 2019
• Kembali Minta Penagguhan Penahanan, Jerinx SID Mengaku Siap Hapus Akun Instagramnya
• Longsor dan Pohon Tumbang Terjadi di Beberapa Titik di Karangasem
“Jika satu orang positif, maka orang terdekatnya langsung menjadi OTG,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, Selasa (22/9/2020) siang.
Dewa Rai mengatakan, semestinya mereka yang berstatus OTG ini melakukan isolasi mandiri selama minimal 14 hari.
Akan tetapi banyak yang melanggar dan tidak memperhatikan protokol kesehatan.
Hal itulah yang menjadi pemicu meningkatnya kasus positif Covid-19.
• 4 Poin Maklumat Kapolri tentang Kepatuhan Prokes Pilkada Serentak, Polisi Bisa Bubarkan Kerumunan
• Pelatih Bali United Teco Buat Aturan selama di Jogja, Disiplinkan Pemain dan Larang Jalan-jalan
• Tak Hanya Nunung, 4 Anggota Keluarga dan Asistennya Positif Covid-19, Awalnya Merasa Badan Sakit
“Padahal melakukan protokol kesehatan sudah. Terus kami gencarkan, penanganan sudah. Tapi kasus masih naik, apa penyebabnya? OTG yang tak melakukan isolasi inilah penyebabnya,” katanya.
Apalagi OTG ini tidak dites dan tidak tahu apakah dirinya positif Covid-19 ataupun tidak.
Oleh karena itu, sesuai intruski dari Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra semua pihak harus ikut menekan kasus positif Covid-19 ini.
Pihaknya pun melibatkan Jumantik, Sekaa Teruna, Karang Taruna, Kader Posyandu, hingga PKK.
• TMMD ke-109 Tingkatkan Distribusi Perekonomian Pertanian Masyarakat Kesiman Kertalangu
• Sri Mulyani Perkirakan Ekonomi Kuartal III Minus 2,9 Persen, Lebih Dalam dari Proyeksi Sebelumnya
Apalagi saat ini semua profesi sudah terpapar Covid-19.
“Dari klaster tenaga medis, lanjut ke klaster pasar, upacara, perkantoran, dan kini ke pegawai swasta,” katanya. (*)