Kunjungan ke Pasar Tradisional di Denpasar Mulai Naik 30 Persen

Kunjungan ke Pasar Tradisional di Denpasar Mulai Naik 30 Persen, Lantai 3 dan 4 Pasar Badung Masih Sepi Pengunjung

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Aktivitas jual beli di Pasar Badung, Denpasar, Bali 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sejak diterapkannya new normal di Bali, jumlah kunjungan ke pasar tradisional yang ada di Denpasar sudah mengalami peningkatan.

Hingga saat ini, menurut data Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, kenaikan sudah mencapai 30 persen dibandingkan saat sebelum diberlakukan new normal.

Jika saat masih ada pembatasan, kunjungan hanya 50 persen dari saat sebelum Covid-19, kini sudah ada kenaikan menjadi 75-80 persen.

"Setelah tidak ada pembatasan, kunjungan ke Pasar Kreneng, Pasar Kumbasari, Pasar Badung, Cokroaminoto, Anyar Sari dan pasar lainnya sudah ada kenaikan kunjungan. Saat ini rata-rata 75-80 persen per hari," kata Dirut Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata saat dikonfirmasi, Rabu (23/9/2020) siang.

Polairud Jembrana Terima Surat Kesepakatan Damai Keluarga Korban dan Kapal Selerek

Isi Naskah Lengkap Pidato Presiden Jokowi di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB

Lawan PS Tira di Liga 1, Bali United Siap Tempur, Berangkat ke Yogyakarta pada 1 Oktober 2020

Walaupun secara rata-rata ada peningkatan kunjungan di 16 pasar yang dikelola Perumda Pasar, akan tetapi untuk Pasar Kumbasari dan Pasar Badung lantai 3 dan 4 masih sepi pengunjung.

Hal ini dikarenakan yang dijual di lantai 3 dan 4 berkaitan dengan kunjungan wisatawan dan alat-alat upacara agama.

"Karena yang dijual di sana yang dijual ada kaitannya dengan wisatawan seperti baju ataupun oleh-oleh serta alat-alat upacara, kan sekarang pelaksanaan upacara yadnya dibatasi," katanya.

Apalagi menurut Kompyang, kunjungan wisatawan berpengaruh besar terhadap penjualan di Pasar Badung lantai 3 dan 4.

Hal itu menyebabkan beberapa pedagang di lantai 3 dan 4 memilih tutup.

"Ya karena kunjungan sedikit, maka yang di lantai 3 dan 4 banyak tutup," katanya.

Selain kunjungan, pendapatan pasar dari iuran pedagang juga mengalami peningkatan.

Jika saat ada pembatasan dari target Rp. 80 juta per hari, hanya terpenuhi Rp. 60 juta.

Akan tetapi saat ini sudah naik rata-rata menjadi Rp. 70 juta sampai Rp. 74 juta per hari.

"Walaupun belum bisa kembali normal seperti saat sebelum pandemi, namun sudah mulai ada peningkatan," katanya.

Adapun yang menjadi kendala yakni adanya beberapa tunggakan iuran dari pedagang.

"Kendalanya karena ada tunggakan, karena pedagang alasan Covid, maka sekarang kami genjot penagihan. Disamping itu kemarin kami sempat memberikan keringanan kepada pedagang sehingga berpengaruh juga pada pendapatan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved