Stafsus Presiden Ini Ingatkan Mahasiswa Mpu Kuturan Berkontribusi dalam Semangat Bela Negara
Mahasiswa Hindu didorong agar berkontribusi dalam aktualisasi dan semangat bela negara di tengah berbagai ancaman saat ini yang melanda NKRI.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Mahasiswa Hindu didorong agar berkontribusi dalam aktualisasi dan semangat bela negara di tengah berbagai ancaman saat ini yang melanda NKRI.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa seyogyanya memiliki spirit dan idealisme untuk berkontribusi dalam era kekinian yang relevan dan aktual.
Hal itu disampaikan Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana menjadi narasumber dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja dalam jaringan (daring), Selasa (22/9/2020).
Acara yang dikemas dalam format Webinar ini mengangkat tema besar “Generasi Emas Yang Unggul dan Bermartabat” diikuti sekitar 435 mahasiswa baru STAHN Mpu Kuturan Angkatan ke-IV tahun 2020.
• Pelanggaran Udara Hampir Tiap Hari oleh China, Jet Tempur Taiwan Siaga Tinggi Hadapi Ketegangan
• Kunjungan ke Pasar Tradisional di Denpasar Mulai Naik 30 Persen
• Polairud Jembrana Terima Surat Kesepakatan Damai Keluarga Korban dan Kapal Selerek
Dalam paparannya, Ari Dwipayana mengulas soal nasionalisme baru.
Ari mengajak para mahasiswa baru STAHN Mpu Kuturan tidak terpaku pada kisah heroik masa lalu, tapi membangun kesadaran kebangsaan yang baru agar bangsa kita bisa hidup 1.000 tahun lagi.
"Spirit kebangsaan harus terus diperbaharui, termasuk bagaimana menyelesaikan tantangan-tantangan kekinian dan masa depan," katanya dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali.
Karena itulah, pria kelahiran Puri Kauhan, Ubud ini menegaskan, bahwa konsep bela negara hari ini bisa diperbaharui dengan tantangan baru.
"Kalau dulu bela negara identik dengan pertempuran fisik. Tapi, saat ini tantangannya sudah jauh lebih kompleks," sebutnya.
Orang dengan kemampuan IT misalnya, dapat membantu memproteksi kepentingan nasional, dokter mengabdikan waktu, energi dan hidupnya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan, seperti penanganan pandemi Covid-19, menjadi relawan yang dalam siaga dan evakuasi banjir dan bencana alam, atau bentuk kontribusi nyata lain dalam upaya bela negara.
Dalam kaitan ini, generasi muda, mahasiswa, termasuk mahasiswa Hindu harus hidup dengan kesadaran bela negara hari ini, sehingga perannya, keberadaannya akan semakin dirasakan dalam dinamika kemajuan bangsa.
Pada acara tersebut, Ari Dwipayana menyebutkan bahwa Mahasiswa STAHN adalah orang-orang pilihan karena berani menempuh bidang studi yang berbeda dibandingkan pilihan mainstream banyak orang.
Orang-orang yang terpanggil untuk memperkuat kapasitas SDM Hindu dalam peta persaingan global yang semakin kompetitif.
Saat ini semua bangsa berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.