Tips Sehat untuk Anda

Cara Membedakan Batuk Biasa dan Gejala Covid-19

Batuk tidak selalu gejala Covid-19, bagaimana cara membedakannya? Selengkapnya baca di sini

Editor: Irma Budiarti
Pixabay
Ilustrasi sakit. 

TRIBUN-BALI.COM - Batuk adalah salah satu gejala Covid-19.

Itulah mengapa, ketika seseorang batuk-batuk, orang-orang di sekitarnya kerap mencurigainya karena khawatir menyebarkan virus Corona.

Namun, batuk tidak selalu gejala Covid-19.

Beberapa negara bahkan tengah menghadapi musim gugur, dan batuk menjadi salah satu penyakit musiman.

Bagaimana cara membedakannya?

Dilansir Guardian, batuk berkepanjangan adalah satu dari tiga gejala Covid-19 yang perlu kita waspadai.

Gejala lainnya adalah suhu tubuh tinggi dan kehilangan kemampuan indera perasa atau penciuman.

Situs National Health Service (NHS) mendefinisikan batuk berkepanjangan sebagai "batuk yang berlangsung lebih dari satu jam, atau tiga episode atau lebih dalam 24 jam".

"Jika pasien mengalami gejala-gejala tersebut, kami menyarankan untuk mengikuti pedoman pemerintah, dan melakukan isolasi mandiri serta pengetesan jika memungkinkan," ungkap ketua Royal College of General Practitioners (RCGP), Prof Martin Marshall.

Di negara yang mengalami musim gugur, serangga juga dapat memicu serangan batuk, dan kurangnya tes Covid-19 membuat banyak penderita batuk bertanya-tanya apakah dirinya perlu untuk mengisolasi diri.

Menurut ketua kelompok British Thoracic Society sekaligus profesor kedokteran pernapasan di Universitas Manchester, Prof Jacky Smith, batuk yang dimaksud sebetulnya bukanlah batuk aneh yang muncul pada satu hari dan hilang di hari berikutnya, melainkan batuk yang menerus.

"Kita semua memiliki virus yang membuat kita mengalami pilek dan sakit tenggorokan, tanpa batuk. Tetapi jika kamu mengalami batuk yang cukup sering, kamu memang perlu melakukan uji Covid-19," katanya.

Face Shield Tak Bisa Melindungi dari Penyebaran Covid-19

Hati-hati Saat Beraktivitas di 5 Lokasi Ini, Berisiko Tinggi Jadi Sumber Penularan Covid-19

Ketahui Pola Penularan Covid-19 di Kabin Pesawat

Selain itu, menurut data dari aplikasi Covid Symptoms Study (Studi Gejala Covid), batuk yang berkaitan dengan sakit pilek tidak terjadi terus-menerus dan membuat seseorang sulit berbicara, terjaga di malam hari, atau berkaitan dengan sakit kepala dan kelelahan yang parah, seperti yang sering terlihat pada gejala Covid-19.

"Jika kamu juga memiliki gejala hidung ingusan, kelenjar bengkak dan bersin-bersin, itu juga kemungkinan bukan Covid," kata profesor epidemiologi genetik di King's College London, Tim Spector, yang menjalankan penelitian.

Dia menambahkan, gejala batuk juga lebih jarang terlihat pada anak-anak dengan Covid, dibandingkan pada orang dewasa.

Kesulitan membedakan antara batuk terkait Covid-dan non-Covid adalah salah satu alasan mengapa RCGP menyuarakan pentingnya perbaikan besar pada sistem uji dan pelacakan jejak, serta menyarankan agar dokter memiliki akses ke tes Covid-19 untuk membantu membedakan antara Covid-19 dan kondisi serius lainnya pada pasien berisiko tinggi.

Para peneliti di University of Cambridge juga telah mengembangkan aplikasi bernama Covid-19 Sounds, yang mereka gunakan untuk mengumpulkan rekaman orang yang batuk, bernapas, dan berbicara, dan gejala lainnya, serta hasil tes Covid-19.

Data ini digunakan untuk mengembangkan algoritma pembelajaran mesin, yang pada akhirnya diharapkan dapat mendeteksi batuk yang terkait Covid-19.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, ini penjelasan tentang batuk, penyebab, dan cara mengatasinya dengan perawatan rumahan.

Simak penjelasan tentang batuk, penyebab, dan cara mengatasinya di sini.

Batuk merupakan salah satu cara yang digunakan untuk membersihkan tenggorokan dan saluran pernapasan dari partikel asing, mikroba, iritan, cairan, dan lendir.

Pidato BTS di Sidang Umum PBB, Perjuangan Menghadapi Pandemi Covid-19: Life Goes On, Lets Live On

Daftar Biaya Swab Test Covid-19 di Kota Denpasar Dan Sekitarnya, Paling Murah Rp 900 Ribu

Waspada 7 Gejala Baru Covid-19: Silent Hypoxia, Pembekuan Darah Hingga Masalah Pencernaan

Batuk bisa dilakukan secara sengaja atau bagian dari reflek.

Di sisi lain, batuk juga bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan dalam tubuh kita.

Kondisi inilah yang membuat batuk memerlukan perhatan khusus dan tak boleh disepelekan.

Penyebab Batuk

Dalam banyak kasus, batuk terjadi karena adanya infeksi di saluran pernapasan atas dan memengaruhi tenggorokan, seperti flu dan radang tenggorokan.

Batuk juga bisa terjadi karena adanya infeksi paru-paru atau saluran dara bagian bawah seperti bronkitis dan radang paru-paru.

Selain itu, batuk yang kronis juga bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok, asma, GERD, dan efek samping dari obat tertentu.

Biasanya, batuk bisa hilang dengan sendirinya tanpa ada perawatan khusus.

Jika batuk terjadi lebih dari tiga minggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Batuk yang terjadi dalam jangka panjang juga bisa menjadi indikasi adanya kanker paru-paru atau gagal jantung.

Cara Mengatasi Batuk

Batuk yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya bisa menghilang dengan sendirinya karena tubuh memiliki sistem kekebalan.

Namun, biasanya batuk diatasi berdasarkan penyebabnya.

Misalnya, batuk karena obat tertentu dapat diatasi dengan menghentikan penggunaan obat tersebut.

Selain itu, batuk juga bisa diatasi dengan perawatan rumahan seperti berikut.

1. Madu

Madu membantu melapisi tenggorokan, mengurangi iritasi dan kemungkinan batuk.

Riset 2012 yang terbit dalam Journal Pediatrics menemukan konsumsi dua sendok teh madu bisa membantu menyembuhkan batuk yang membandel.

Hal ini diketahui karena sifat anti-mikroba dalam madu yang bisa membunuh bakteri tertentu.

2. Ekspektoran

Obat ini membantu mengeluarkan lendir dan bahan lain dari trakea, bronkus, dan paru-paru.

Contohnya adalah guaifenesin (guaiphenesin), yang mengencerkan lendir dan juga melumasi saluran pernapasan yang teriritasi, membantu mengeringkan saluran udara.

3. Obat Batuk Antitusif

Obat ini bekerja dengan menekan refleks batuk dan umumnya hanya diresepkan untuk batuk kering.

Contohnya termasuk pholcodine, dextromethorphan, dan antihistamin.

(Kompas.com/Nabilla Tashandra/Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Batuk Tak Selalu Gejala Covid-19, Bagaimana Membedakannya?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved