Kasus Demam Berdarah di Buleleng Tembus 3.290 Orang

Menurut data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan Buleleng pada Januari 2020 lalu, jumlah kasus DB mencapai 396 orang.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra 

Sementara terkait kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, sudah cukup tinggi. Dimana, masing-masing RT/RW sudah rutin melaksanakan kerja bakti setiap seminggu sekali.

“Ini karena jumlah warga Buleleng yang tinggal di daerah luar sangat tinggi. Kasus gigitan nyamuknya sebenarnya terjadi di daerah luar. Namun karena yang bersangkutan pulang kampung, lalu sakit, sehingga dirawat dan datanya masuk ke Buleleng,” ucapnya.

Sebagai upaya untuk menekan kasus DB di Buleleng, masing-masing puskemas diminta untuk gencar memyebarkan bubuk abate (obat pembunuh jentik) pada air-air yang tergenang, untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan  3M (Menguras, Mengubur dan Menutup) plus (menanam tanaman penghusir nyamuk dan memasang kelambu).

“Selama situasi pandemi covid-19 ini pasien DB banyak dirawat di puskesmas atau RS Pratama Tangguwisia, Kecamatan Seririt, karena RSUD sendiri fokus untuk menangani pasien covid-19. Mudah-mudahan dimusim-musim akan datang ini angka kasus DB ini bisa diminimalisir,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved