Kasus Demam Berdarah di Buleleng Tembus 3.290 Orang
Menurut data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan Buleleng pada Januari 2020 lalu, jumlah kasus DB mencapai 396 orang.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Sebanyak 3.290 orang warga Buleleng didiagnosa terserang penyakit Demam Berdarah (DB).
Mereka tersebar merata di sembilan kecamatan.
Dari ribuan orang itu, tujuh diantaranya meninggal dunia.
Menurut data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan Buleleng pada Januari 2020 lalu, jumlah kasus DB mencapai 396 orang.
• Pjs Bupati Badung Akan Berkantor di Ruang Asisten, Inginkan Sesuatu yang Sederhana
• Buntut Kasus Dugaan Penelantaran Pasien Covid-19, Manajemen RS Bali Med Buleleng Lakukan Investigasi
• Kegiatan Bagi-bagi Nasi Gratis Terus Dilaksanakan di Twice Bar Kuta Sejak 4 Juni Hingga Saat Ini
Sementara dibulan Februari meningkat hingga 467 orang.
Kasus DB kemudian meledak di Maret dan April mencapai 1.400 orang.
Selanjutnya di bulan Mei sebanyak 494 orang, Juni 248 orang, Juli 181 orang, Agustus 85 orang, dan September 19 orang.
Kasus DB ini paling banyak terjadi di Kecamatan Buleleng, dengan jumlah kasus mencapai 843 orang.
Sementara di posisi kedua adalah Kecamatan Banjar dengan jumlah kasus 386 orang.
Sedangkan di posisi ke tiga adalah Kecamatan Tejakula sebanyak 366 kasus.
Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini juga paling banyak menyerang kelompok usia dewasa, remaja dan anak-anak.
Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra mengatakan, kasus DB ini memang selalu meledak tiap empat atau lima tahun.
Namun ia mengklaim, untuk tahun ini jumlahnya justru sedikit berkurang dari tahun 2015 lalu.
“kalau 2015 lalu jumlahnya mencapai 4.000an orang. Kalau sekarang ada diangka 3.000an orang. Angka kematian untuk tahun ini juga cukup kecil, hanya 0.2 persen atau sebanyak tujuh kasus,” terangnya saat ditemui Senin (28/9/2020).
• Hari Pertama Kampanye, Jaya-Wibawa Tegaskan Komitmen Kampanye dengan Prokes Ketat
• BREAKING NEWS - Ditemukan Potongan Mirip Kaki di Pantai Perancak, Kuta Utara
• Pentingnya Peran Fahmi Al Ayyubi di Sistem Permainan Coach Teco
Sutjidra pun menyebut, tingginya angka kasus DB ini terjadi karena mobilitas penduduk.