Kronologi Tenggelamnya Bocah SD di Kolam Pemandian di Seririt, Nyawa Putu Andika Tak Tertolong
Seorang bocah bernama Putu Andika asal Banjar Dinas Dajan Pura, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng tewas tenggelam
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Seorang bocah bernama Putu Andika asal Banjar Dinas Dajan Pura, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, tewas tenggelam di kolam pemandian di Kecamatan Seririt.
Kapolsek Seririt, Kompol Gede Juli mengatakan, peristiwa tenggelamnya bocah berusia 11 tahun ini terjadi pada Minggu (27/9/2020) sekira pukul 17.30 Wita.
Dijelaskannya, Andika pergi ke tempat pemandian bersama keluarganya.
Setibanya di lokasi pemandian, Andika berenang seorang diri di kolam khusus orang dewasa yang kedalamannya kurang lebih 1.5 meter.
• Jenazah Warga Desa Kukuh Tabanan yang Tenggelam di Sungai Brantas Tulungagung Sudah Diambil Keluarga
• Bocah 11 Tahun yang Tenggelam Terseret Ombak di Pantai Air Kuning Jembrana Akhirnya Ditemukan
• Empat Kejadian Orang Tenggelam Selama 2020 di Jembrana
Pihak keluarga, sebut Kompol Juli, baru mengetahui korban nekat berenang di kolam dewasa saat hendak mau pulang.
Keluarga bahkan mendapati bocah tersebut dalam keadaan tenggelam.
"Korban datang ke kolam itu memang bersama keluarga. Namun sampai di TKP, mereka main sendiri-sendiri.
Saat korban sudah tenggelam, baru keluarganya tahu," kata Kompol Juli.
Pihak keluarga bersama sekuriti sempat berusaha memberikan pertolongan awal, namun korban tak kunjung sadarkan diri.
Korban yang masih duduk di bangku kelas V SD itu pun dilarikan ke RS Shanti Graha Seririt untuk mendapatkan tindakan medis.
Sampai di rumah sakit, pihak medis menyatakan Andika telah meninggal dunia.
Kini, jenazah korban disemayamkan di rumah duka. Polisi melakukan penyelidikan di TKP.
"Anggota melakukan olah TKP. Sementara tempat pemadian itu ditutup dan sudah dipasangi garis polisi," kata Kompol Gede Juli.

Kasus Tenggelam di Bali
I Kadek Sukarade sebelumnya disebut I Made Rade, 17 tahun, pemancing yang tertabrak kapal selerek saat berada di jukung yang ditumpanginya, sudah berada di rumah duka.
Kejadian tenggelamnya Rade sapaan akrab almarhum, menambah deretan kasus tenggelamnya warga Jembrana saat berada di perairan Bumi Makepung.
Sedikitnya tercatat sudah ada lima kejadian orang tenggelam dan akhirnya ditemukan oleh Petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana.
Hal ini disampaikan Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, I Komang Sudiarsa, Rabu (23/9/2020).
Sudiarsa menyebut, selain kejadian yang terjadi Selasa (15/9/2020) lalu itu, ada beberapa kejadian yang juga terjadi di Jembrana, Bali.
Terutama di sepanjang pantai dari Melaya hingga ke Pekutatan Kabupaten Jembrana.
Kejadian sebelumnya orang tenggelam menimpa seorang anak usia 11 tahun yang terjadi di perairan Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana.
Kemudian ada kejadian pemancing di Kecamatan Melaya dan beberapa kejadian lainnya.
“Ada lima sampai 23 September 2020 ini,” ucapnya, Rabu (23/9/2020).
Dari data Tribun Bali, selain kejadian pada Sukarade, kejadian lainnya yakni seorang bocah berusia 11 tahun diketahui tenggelam terseret ombak pantai Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Bali.
Adalah Aldi Yahya warga Desa Air Kuning ditemukan meninggal Sabtu (22/8/2020) pagi hari oleh seorang nelayan yang hendak melaut mencari ikan.
Kemudian, seorang pelajar SMK PGRI Negara, Kadek Agus Santika, 16 tahun, terseret arus gelombang Pantai Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kamis (18/6/2020).
Dek Agus terseret arus gelombang saat pergi memancing dengan beberapa orang temannya.
Selanjutnya seorang WN Amerika, Juan Juel Gomes (37) mengalami nasib nahas.
Juan tenggelam saat surfing di Pantai Medewi Dusun Persinggahan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana.
Juan masih dalam kondisi perawatan oleh tim medis di RS Bali Med usai dievakuasi oleh pemandu wisata Pantai Medewi.
Korban tenggelam sekitar (4/2/2020) lalu.
Kejadian tenggelam lainnya bukan terjadi di perairan pantai Jembrana, namun di Bendungan Palasari, Kecamatan Melaya.
Seorang siswa, I Kadek Wirasatya Birangga, 12 tahun, warga Banjar Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Selasa (17/3/2020) lalu.
Dan seorang siswa lain, I Kadek Arta, 16 tahun.
Dua siswa itu ditemukan meninggal tenggelam di bendungan Palasari. (*).